Heboh Ketua Geng Motor Paksa Oral Seks 40 Remaja dan Berdalih: "Memberi Makan Jin"

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PROBOLINGGO, insidepontianak.com - Sebanyak kurang lebih 40 anak remaja menjadi korban pelecehan A (38), pria asal Bengkalis, Riau. A ini sebenarnya merupakan salah satu anggota geng motor.

Aksi pelecehan yang dilakukan oleh ketua geng motor, terhadap 40 korban anak remaja ini merupakan syarat pertama agar dapat diterima di dalam kelompok tersebut.

Lantaran sudah menjadi kewajiban bagi calon anggota, para korban yang kurang lebih 40 anak remaja ini dipaksa oleh ketua geng motor untuk melakukan pencabulan. Salah satunya ritual menelan sperma.

Tindakan cabul tersebut pertama kali diendus oleh salah satu orang tua korban. Hal itu disebabkan, anaknya bersikap selalu murung dan tidak terlihat normal seperti biasanya.

Lantaran terjadi perubahan sikap yang mendadak. Orang tua korban langsung mengecek isi smartphone, dari ponsel korban inilah diketahui terkait isi percakapan dengan pelaku yang mengaku sebagai geng motor.

"Awalnya salah satu korban diketahui ada perubahan sikap dan dilihat orang tuanya. Ditanya, diajak bicara, baru mau ngomong," kata Kasat Reskrim Polres Bengkalis AKP Firman Fadhila, dalam keterangan terbuka, pada Selasa (26/9).

Oleh sebab itu, orang tuanya tidak terima dan langsung melaporkan ke pihak kepolisian.

"Korban ini anak di bawah umur laki-laki. Jadi dipaksa oleh pelaku dan dicurigai keluarga karena sikapnya berubah," kata Firman

Atas nama laporan dari keluarga korban, MR. Barulah pihak berwajib langsung memburu pelaku. A, yakni ketua geng motor, ditangkap saat tengah berada di salah satu warung kawasan Bathin Solapan, Bengkalis.

Dari penyelidikan yang lebih mendalam, barulah polisi mengetahui bahwa kurang lebih terdapat puluhan korban lain dari tindakan cabul A.

Adapun motif pelaku, A mengaku bahwa dirinya nekat memaksa melakukan oral seks ke para korban bila hendak bergabung dengan salah satu geng yang dipimpinnya.

"Alasan karena para ini korban telah masuk ke dalam geng (kelompok) tersangka yakni komunitas PMC (Pariasi Motor Community). Selain itu, karena pelaku sedang menuntut ilmu hitam," jelas Firman.

selain itu, dalih persyaratan tersebut juga diterangkan dengan dalih memberi makan jin yang dimilikinya. Alih-alih mendapat iming-iming kesaktian, rupanya korban dipaksa untuk berbuat cabul.

"Karena menuntut ilmu hitam, oleh karena itu pelaku mengumpulkan sperma sendiri. Ya termasuk sperma para korban untuk kemudian disuruh minum kepada korban dengan maksud untuk memberi makan anak-anak jin milik pelaku," kata Firman.

Tindakan cabul ini tidak dilakukan di tempat umum saat berkumpul. Melainkan, korban diajak oleh A ke rumah miliknya yang berlokasi di Bathin, Bengkalis.

Di dalam rumah tersebut, barulah korban dipaksa melakukan oral seks. Pun, juga hal sebaliknya, atau A akan mengumpulkan sperma dan memaksa para anggota yang hendak bergabung menelannya.

"Pelaku A ini menyuruh korban melakukan perbuatan cabul. Mengisap kemaluan tersangka begitu juga sebaliknya," ucap Firman.

Akibat perbuatan pelaku, korban lalu mengalami trauma psikis. tingkah lakunya berubah drastis, menjalani keseharian dengan murung.

Akibat perbuatan ketua geng yang mencabuli puluhan korban tersebut, A kini terancam menjalani hidup di balik jeruji. (Dzikrullah) ***

Leave a comment