Kronologi Terungkapnya Ketua Geng Motor Paksa Puluhan Korban Lakukan Oral Seks dan Telan Sperma

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PROBOLINGGO, insidepontianak.com - Sebuah kasus pelecehan oleh pelaku geng motor di Bathin Solapan, Bengkalis, Riau menarik perhatian media massa.

Dalam penangkapannya, pihak kepolisian memberi penjelasan terkait kronologi awal terungkapnya pelaku ketua geng motor paksa oral seks terhadap puluhan remaja, yang hendak bergabung.

Menurut keterangan polisi, ketua geng motor yang berinisial A (38 tahun) memaksa kepada puluhan korban remaja agar melakukan tindakan cabul. Bahkan, pelaku juga kedapatan memberi perintah menelan sperma.

Dalam keterangan resminya, Kasat Reskrim Polres Bengkalis AKP Firman Fadhila menyebut bawa awal mula kasus pencabulan puluhan remaja ini diketahui oleh salah satu orang tua korban.

Berdasarkan laporannya, orang tua MR mendapati anaknya mengalami perubahan sikap yang tidak wajar. Bila dalam keseharian, anak remaja ini bertingkah ceria lantas berubah menjadi pemurung.

Karena melihat anaknya yang selalu bersikap murung itulah, barulah orang tua korban mencoba mencari masalahnya. Mereka berusaha mengajak bicara MR pelan-pelan.

"Awalnya salah satu korban diketahui ada perubahan sikap dan dilihat orang tuanya. Ditanya, diajak bicara, baru mau ngomong," jelas Firman dalam keterangan terbuka, pada Selasa (26/9).

Barulah kemudian, MR menceritakan pengalaman pencabulan. Bahkan, orang tuanya mendapat bukti obrolan pesan singkat di smartphone milik anaknya.

Dalam chatting yang dilakukan antara korban dan pelaku A, barulah bukti pencabulan tersebut semakin kuat. Tidak terima dengan tindakan itu, orang tua MR langsung melaporkan ke Polsek Mandau.

Berdasarkan laporan yang telah diterima, pihak kepolisian lalu bergerak cepat. Dari pengejaran tersebut, A ditangkap saat berada di salah satu warung yang berlokasi di Bathin Solapan, Bengkalis.

Berdasarkan penyelidikan lebih mendalam, A dengan terus terang mengaku terkait laporan yang diadukan oleh orang tua korban.

Lebih jauh lagi, polisi berhasil mengungkap bahwa kurang lebih ada sekitar 40 anak remaja lain yang juga menjadi korban bejat A. Semua korbannya merupakan anak laki-laki dan berusia dari 11-13 tahun.

Terkait motifnya, polisi menjelaskan bahwa A meminta kepada calon korban yang hendak bergabung ke geng motor yang dipimpinnya melakukan aksi bejat tersebut.

"Alasan karena para ini korban telah masuk ke dalam geng (kelompok) tersangka yakni komunitas PMC (Pariasi Motor Community). Selain itu, karena pelaku sedang menuntut ilmu hitam," jelas Firman

Selain itu, alasan tindakan pencabulan ini juga diiming-imingi bahwa pelaku sedang memberi makan jin yang dimiliki. Oleh sebab itu, korban juga harus menelan sperma.

"Karena menuntut ilmu hitam, oleh karena itu pelaku mengumpulkan sperma sendiri. Ya termasuk sperma para korban untuk kemudian disuruh minum kepada korban dengan maksud untuk memberi makan anak-anak jin milik pelaku," kata Firman.

Demi bualan ritual tersebut tidak diganggu, A mengajak calon anggota baru ke rumahnya yang terletak di Bathin Solapan.

Di sanalah, para korban tidak bisa melawan dan mematuhi pelaku. A yang menjadi ketua geng ini pun menyuruh korban untuk lakukan oral seks dengannya.

"Pelaku A ini menyuruh korban melakukan perbuatan cabul. Mengisap kemaluan tersangka begitu juga sebaliknya," ucap Firman.

Dari tindakan pelaku ketua geng motor ini, korban MR harus mengalami trauma psikis. Terkait kasus korban lain, pelaku masih melakukan pemeriksaan mendalam. (Dzikrullah) ***

Leave a comment