Sate Tulang, Kuliner Khas yang Andalkan Tulang Lunak: Mirip Sate Ayam Banjar

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, insidepontianak.com - Sekilas, sate tulang tak ada bedanya dengan sate ayam Banjar. Pasalnya, bumbu yang dipakai kuliner khas ini cenderung sama, yakni bumbu kacang berlumur kecap manis.
 
Namun, jika diperhatikan lebih dalam, maka akan terlihat perbedaannya. Sate tulang bertekstur lebih kasar dari sate ayam yang juga kuliner khas Banjar.
 
Yang paling jelas, bahan dasar sate tulang bukanlah murni daging layaknya sate ayam. Kuliner khas Banjar ini malah menggunakan tulang lunak dan bagian tubuh ayam yang biasanya tidak dipakai.
 
Melansir foodnesia.net, Senin (26/9/2023) sate tulang bukan berarti tulang yang ditusuk, lalu dibakar, dan bukan tulang seutuhnya.
 
Jadi, jangan bayangkan tulang yang keras. Sate tulang malah mengandalkan tulang lunak yang terdapat di bagian-bagian tubuh tertentu pada ayam.
 
Ya, Sate tulang menggunakan bagian ayam yang biasanya tidak terpakai untuk sate maupun makanan olahan ayam lainnya, tapi bukan sisa-sisa.
 
Bagian tubuh yang dimaksud, misalnya kulit. Bisa juga lemak yang masih menempel pada tulang, dan leher, pun buntut ayam.
 
Artinya, ini berbeda dengan sate ayam yang murni daging tanpa tulang. Bahkan, biasanya daging ayam yang digunakan adalah bagian paha.
 
Itulah sebab, tekstur sate tulang cenderung kasar dan besar. Tekstur kasar ini karena bahan baku satenya diambil dari tulang bagian leher atau buntut ayam.
 
Sate tulang mengambil daging lemak yang masih melekat di tulang. Bagian ini tidak dipakai untuk sate ayam. Semua bahan-bahan tersebut kemudian digiling sehingga tercampur jadi satu dan menjadi “adonan”.
 
Baru setelah itu bahan-bahan tersebut disate: semacam dikepal dan kemudian ditusuk dengan lidi atau bambu. Nah, setelah itu baru dibakar di atas bara, seperti sate kebanyakan, hingga matang.
 
Itulah sebab, sate tulang memiliki kelebihan sendiri. Yakni, tonjolan tulang di sela daging berlemak. Tonjolan tulang atau berasa keras atau kasar itu justru memacu sensasi unik ketika dikunyah.
 
Untuk bumbunya, sate tulang juga tidak ribet. Pakai saja bumbu sate ayam ala Banjar, dari sambal kacang atau sambal kecap jadi pilihan yang populer.
 
Itulah sebab, kadang sate tulang sering digabung dengan sate ayam Banjar. Sangat pas dinikmati dengan lontong.
 
Meskipun sate tulang bisa dibilang kalah pamor dari kuliner Banjarmasin lainnya, bukan berarti kuliner ini pantas untuk dilewati. Jadi ketika ke Banjarmasin, pastikan kesempatan untuk menikmati kuliner khas Banjar ini sepuas-puasnya.
 
Salah satu tempat paling direkomendasikan untuk mencoba sate tulang adalah lapak warung sederhana bernama Warung Kita. Di tempat ini Anda bisa menikmati sate ayam kampung sambil ditemani sate tulang yang harganya ramah di kantong.
 
Demikian soal sate tulang, kuliner khas Banjar yang bertekstur besar dan kasar. Semoga bermanfaat. (Adelina)

Leave a comment