Kapolda Metro Jaya Berkomentar Tentang Sosok Pimpinan KPK yang Peras Mentan
PROBOLINGGO, insidepontianak.com - Kasus dugaan pemerasan jabatan di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) oleh pimpinan KPK terus bergulir. Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto pun akhirnya buka suara.
Dalam pertemuan jumpa pers yang berlangsung, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menyatakan bahwa pihaknya terus menyelidiki sosok pimpinan KPK yang terlibat dalam pemerasan jabatan di Kementan.
Pengungkapan sosok dibalik pimpinan KPK yang melakukan pemerasan terhadap Mentan, di lingkungan Kementan hingga kini masih misteri. Namun, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menyatakan pihaknya masih bekerja keras.
Sebelumnya diketahui, dugaan pemerasan salah satu pimpinan KPK terhadap mantan Mentan, Syahrul Yasin Limpo (SYL) sudah mendapat babak baru. Perkara ini sudah naik ke tahap penyidikan.
Kasus tersebut sedang ditangani oleh Subdit V Tipidkor Distreskrimsus Polda Metro Jaya. Pihak kepolisian ini belum juga mengungkap sosok pimpinan KPK yang melakukan pemerasan dalam perkara ini.
Bagi publik, pimpinan KPK dalam lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi dijabat oleh lima orang. Satu diantaranya adalah ketua KPK, Firli Bahuri.
Empat lainnya merupakan Wakil Ketua KPK, yang terdiri dari sederet nama seperti Alexander Marwata, Johanis Tanak, Nawawi Pomolango, dan Nurul Ghufron.
Terkait perkembangan penyidikan yang sedang berlangsung. karyoto menyatakan agar seluruh pihak elemen masyarakat yang ikut mengawasi perkara tersebut bersabar.
"Ya, kita baru melihat peristiwanya saja dulu, nanti berkembang ke arah siapa yang betul-betul menerima, nanti dari hasil penyidikan," kata Karyoto kepada awak media, Rabu (11/10).
Penyidikan yang terjadi di Polda Metro Jaya hingga kini, masihlah berupa pengumpulan bukti-bukti terkait dugaan pemerasan jabatan terhadap mantan Mentan SYL.
"Nanti dilihat (sosok pimpinan KPK). Itu kan hasil dari penyidikan yang berikutnya," katanya.
Sayangnya, Karyoto tidak menyebutkan secara jelas sosok pimpinan KPK yang kedapatan terlibat dalam pemerasan jabatan.
Ketika ditanyakan masalah itu, pria yang menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya ini hanya menyinggung masalah prosedur penyidikan yang dilakukan oleh penyidik.
"Ada hal yang sifatnya, penyidikan itu semacam sistem ada laporan masuk ya diproses, diselidiki, dicari alat bukti, diklarifikasi. Kalau ada apa-apa, gelar perkara, kan sudah dilaporkan, nggak ada yang baru," kata dia.
Beberapa hari yang lalu, beredar kabar bahwa rumah Firli Bahuri yang berada di kawasan Villa Galaxy, Bekasi, sedang digeledah oleh para penyidik dari Polda Metro Jaya.
Karyoto yang dikerubungi awak media tidak memberi keterangan terkait isu rumah Firli di geledah. Melainkan, sifat penyidikan berupa upaya paksa yang dilontarkan oleh Kapolda Metro Jaya ini.
"Terkait penyidikan, itu kan banyak hal yang dinamakan upaya paksa. Mana yang perlu, mana yang diinginkan, kita harus lengkapi administrasinya, baru kita laksanakan. Masih dalam proses ya," tuturnya.
Di lain pihak, publik yang mengetahui bahwa kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK terhadap mantan Mentan SYL sudah tidak sabar. Mereka berharap agar Polda Metro Jaya bisa mengungkap sosok petinggi KPK tersebut. (Dzikrullah) ***
Penulis : admin
Editor :
Leave a comment