FFPK 2023 Memasuki Babak Penjurian, Panitia Sebut Kualitas Film Meningkat

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Festival Film Pelajar Khatulistiwa tahun 2023, kini memasuki babak penjurian.

Ajang akbar yang memasuki tahun keempat itu, kini memiliki cakupan peserta yang luas, bahkan hingga luar Kalbar.

Sekretaris Panitia Firza Hasan mengatakan, animo para sineas pelajar di Kalbar mengikuti ajang tersebut cukup besar. Kendati terjadi penurunan jumlah, namun cakupan peserta kian meluas.

Firza mengatakan, tahun ini pendaftarnya mencapai 38 tim, namun yang memenuhi syarat administrasi hanya 29 tim. Angka ini alami penurunan dibanding tahun lalu jumlah pesertanya hampir 60 tim.

"Tetapi tahun ini ada peserta dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dan Universitas Diponegoro (Undip Semarang). Ada juga tim pelajar SMA dari Pulau Jawa," ungkapnya.

Kendati pesertanya lebih sedikit, namun secara kualitas film terjadi peningkatan yang sangat signifikan. Sebab, panitia sebelumnya telah menggelar workshop dan pelatihan kepada sejumlah pelajar perwakilan dari SMP dan SMA, di Pontianak dan sekitarnya.

"Kualitas film peserta FFPK dari pelajar dan mahasiswa Kalbar bisa diadu secara nasional. Baik dari penceritaan, akting, sinematografi, serta unsur lainnya," ungkap salah seorang juri, Pradono.

Ketua Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia, Kalimantan Barat, Zulfydar Zaidar Mochtar menyebut, tahun ini tema yang diangkat adalah, "Sosial dan Politik". Tema ini dipilih untuk memeriahkan tahun politik jelang Pemilu Serentak 2024.

"Sebenarnya tema ini sama sekali tidak berkaitan dengan politik praktis. Akan tetapi tema ini untuk mengenalkan dan mengedukasi generasi muda bahwa politik itu baik dan ada dalam keseharian. Masalahnya, masih ada stigma bahwa politik itu berat dan hanya untuk orang dewasa saja. Padahal tidak demikian," jelasnya.

Lewat tema ini, FFPK ingin memberikan kesadaran penuh bahwa pelajar ialah bagian dari bangsa ini dan mereka harus memahami politik secara memadai. Bahwa politik bukanlah tentang perebutan atau bagi-bagi kekuasaan semata.

Lewat tema ini, para peserta juga bisa memberikan kritikan sosial dan politik dalam rangka memberikan kesadaran bagi semua pihak.

"Salah satu cara mengedukasinya dengan media kreatif seperti festival film pendek ini," sebut Zulfydar.

Tahun ini, FFPK menyediakan hadiah puluhan juta rupiah untuk para pemenang plus trofi. Pendaftaran sendiri tidak dipungut biaya alias gratis.

Ada enam kategori penghargaan dalam FFPK 2023 untuk masing-masing level (SMP, SMA, dan Mahasiswa) yaitu; film terbaik, sutradara terbaik, penulis skenario terbaik, sinematografi terbaik, akting terbaik, dan desain poster terbaik.

Selain itu, akan ada pula lomba review atau kritik film yang melibatkan peserta dari kalangan jurnalis dan penikmat film.

Seremoni penganugerahan FFPK 2023 sendiri akan digelar pada Bulan Desember, dan akan dihadiri oleh Wali Kota Pontianak dan sejumlah stakeholder perfilman Kalimantan Barat.

Adapun rincian peserta yang lolos dan masuk tahap penjurian berjumlah 29 tim, yakni 5 tim SMP (Pontianak dan Singkawang), 16 tim SMA/sederajat (Pontianak, Singkawang, Sambas, Bengkayang, Ketapang, Sintang, dan Semarang), dan 8 tim perguruan tinggi (Pontianak, Ketapang, Jakarta, dan Semarang). (andi)***

Tags :

Leave a comment