Sempat Tertunda, MD Kahmi Pontianak Bedah Film Perjuangan Pendiri HMI Lafran Pane

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Menghadirkan langsung produser film Lafran, Avesina Soebli dan Deden Ridwan serta produser eksekutif yang juga Ketua Umum Pengurus Besar (PB) HMI 2013 – 2015, Arief Rosyid Hasan.

Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD Kahmi) Kota Pontianak menginisiasi diskusi dan bedah film yang mengangkat kisah perjuangan Lafran Pane pada Kamis (30/11/2023) malam.

Film bertajuk “Lafran” ini didedikasikan kepada Lafran Pane yang dikenal sebagai salah satu pendiri Himpunan Mahasiswa Islam pada 5 Februari 1947.

Diwawancarai usai diskusi dan bedah film Lafran, Arief Rosyid berharap, agar gagasan dan nilai-nilai keteladanan dari sosok pendiri HMI Lafran Pane bisa ditanamkan oleh kader-kader seluruh Indonesia.

Terlebih dengan tuntasnya film yang tertunda cukup panjang yakni hampir lima tahun tersebut.

“Mudah-mudahan keteladanan Prof Lafran Pane ini bisa dibawa pulang oleh kader-kader HMI seluruh Indonesia,” kata Arief Rosyid.

Dirinya menilai, diskusi dan bedah film tersebut menjadi penting untuk meramaikan gagasan dan nilai-nilai keteladanan dari sosok pendiri HMI Lafran Pane. Apalagi ditengah momentum Kongres HMI XXXII yang berlangsung di Kota Pontianak.

“Film ini Februari (2024) mudah-mudahan sudah tayang pada saat HMI berumur 77 tahun,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Arief Rosyid juga berharap muncul ke depan kesadaran dari kader-kader bahwa kongres bukan hanya sekadar ajang melahirkan Ketua Umum HMI. Akan tetapi HMI menurutnya memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membawa kejayaan umat dan bangsa jauh lebih baik.

Terlebih ke depan tantangan HMI menurutnya akan jauh lebih beragam jika dibandingkan pada masa lalu. Sehingga kejayaan HMI di masa kini ada ditangan kader-kader yang hadir di Kota Pontianak sebagai pelaksana kongres.

“Teman-teman yang hari ini menjabat sebagai ketua komisariat, ketua cabang, Ketua PB HMI dan semuanya. HMI harus terus kita bawa panji-panjinya untuk menegakkan agar islam dan Indonesia menjadi bangsa yang dihargai dunia,” jelas Arief Rosyid.

Ditempat yang sama Ketua MD Kahmi Kota Pontianak, Isnadi menyebut lahirnya film Lafran sangat ditunggu-tunggu oleh para kader HMI. Lantaran film tersebut dinilainya bisa memberikan keteladanan dan pemahaman bagi para kader HMI.

“Bagi masyarakat juga bisa memahami apa itu HMI lewat film ini, dengan lahirnya film ini masyarakat luas akan lebih memahami HMI,” kata Isnadi.

Terutama menurut Isnadi, terkait kiprah-kiprah yang telah ditunjukkan HMI, baik di bidang intelektual, keumatan dan keislaman. Sehingga masyarakat secara luas akan semakin bisa memahami jati diri HMI.

“Lewat film ini kita berharap masyarakat luar akan memahami jati diri HMI,” tutupnya. ***


Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar