Parpol Walk Out di Acara Peluncuran Pilkada Serentak, Begini Penjelasan KPU Kayong Utara

17 Mei 2024 16:16 WIB
Peluncuran Pilkada Serentak yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kayong Utara di Aula Pondopo Bupati, Kamis (16/05/2024) malam.

KAYONG UTARA, insidepontianak.com - Ketua KPU Kayong Utara memberikan klarifikasi terhadap  walk out sejumlah parpol pada acara peluncuran pilkada serentak pada Kamis (16/05/2024) malam.

"Bukan tidak dihargai. mereka hanya tidak disebut secara gamblang. Saya (Nur Mus Jaefah) KPU Provinsi maupun Penjabat Bupati sudah menyebut dengan semua undangan yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu tanpa mengurangi rasa hormat kami," jelas Ketua KPU Nur Mus Jaefah. 
 
"Silahkan cek di IG KPU saja siaran langsungnya. Jika dikatakan khilaf, mungkin kami khilaf. Tapi kami sudah menyebutnya dengan mengganti para undangan yang tidak bisa di sebutkan satu persatu,"timpalnya.

Terkait letak kursi undangan paprol, diakui Nur Mus Jaefah, memang jumlah kursi meja dibagian depan  terbatas. Namun diakuinya pihaknya  tidak melarang para pihak perwakilan atau pengurus papol untuk menempati kursi di depan.

"Masalahnya tempat duduk, meja bundar memang terbatas. harapan kami pengurus partai yang datang bisa langsung menempati kursi teater yang paling depan tapi mereka tidak menempati. Bahkan kursi teater yang depan itu banyak yang kosong. Ya kami atas nama lembaga mohon maaf jika belum maksimal melayaninya," ungkapnya.

Adapun perwakilan maupun pengurus parpol yang walk out pada Peluncuran Pilkada Serentak yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kayong Utara ialah dari partai Golkar, Nasdem, PSI, Demokrat, PBB, Gerindra, PAN, Gelora dan Perindo. 

Sebelumnya, beberapa perwakilan Partai Politik (Parpol) walk out saat kegiatan Peluncuran Pilkada Serentak yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kayong Utara di Aula Pondopo Bupati, . 

Sekretaris Partai Gerindra Kabupaten Kayong Utara Aris Munandar saat ditemui awak media mengatakan, kegiatan peluncuran Pilkada Serentak merupakan gawai bersama.

"Ada delapan parpol (walk out). Intinya, dari tindakan walk out kami ini, bentuk kekecewaan kami (parpol), launchingnya Pilkada ini, pada dasarnya itu acara kami, karena kami pemain (kontestan) di dalam itu. Cuma nyatanya, ketika acara itu, ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan hati nurani kami," ungkapnya.

Aris menerangkan beberapa penyebab beberapa perwakilan parpol walk out pada acara tersebut, diantaranya pada sambutan Ketua KPU dan MC tidak ada sedikitpun menyebut parpol yang hadir.

"Pertama parpol diremehkan, tidak ada tempat (duduk) khusus, disebutpun tidak ada. Kami di sama ratakan dengan undangan. Sedangkan yang disebut itu OPD, Ormas, dan Tokoh-Tokoh yang lainlah. Maksud kami jangan sebut satu-satulah, sebut saja Parpol,  itu sudah merangkum semuanya," tuturnya.

Sedangkan acara ulang tahun kabupaten saja, parpol itu disebut, padahal bukan tentang pemilu. Tapi disini (acara KPU) , dari MC, ketua KPU, kami tidak disebut. Jadi karena kami disama ratakan dengan undangan, artinya kami tidak penting benar ada disitu, jadi kami balik saja," tegasnya. (Fauzi)

 


Penulis : M Fauzi
Editor : Wati Susilawati

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar