Inovasi Kajeling's KTP5 Bantu Sekolah Pastikan Kantin Jual Jajanan Sehat

31 Mei 2024 09:39 WIB
Petugas Puskesmas Kampung Bali mendata jajanan kantin sekolah untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan makanan. (Istimewa)

PONTIANAK, insidepontianak.com - Inovasi Kantin Jajanan Sehat Lingkungan Sekolah, Kantin Tanpa Pengenyal, Perasa, Pengawet, Pemanis, Pewarna (Kajeling's KTP5) dari UPT Puskesmas Kampung Bali, membantu sekolah di wilayah kerja mereka punya kantin dengan jajanan sehat. 

Setidaknya ada 20 sekolah yang jadi urusan mereka di Kecamatan Pontianak Kota. Terdiri dari 11 sekolah dasar, tujuh SMP, dan dua SMA. 

Mereka memastikan kantin-kantin di sana berdagang sesuai Permenkes RI Nomor 33 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan.

"Inovasi Kajeling’s KTP5 ini untuk mendukung program pengawasan terhadap kantin sekolah di wilayah binaan Puskesmas Kampung Bali," terang inovator inovasi Rotua Lumbantoruan.

Sebelumnya, mereka belum bisa menjangkau seluruh kantin di 20 sekolah tersebut. Namun sejak adanya inovasi ini, semuanya telah terkover. Bahkan Puskesmas Kampung Bali bisa langsung uji lab. Tak perlu lagi mengirim sampel ke laboratorium lain.

Hasilnya pun langsung dikirimkan ke sekolah untuk ditindaklanjuti. Untungnya, Puskesmas Kampung Bali telah mempersiapkan semua.

Mereka menggandeng pihak sekolah, orang tua murid, pengelola kantin sekolah, Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan, dan BPOM. Setiap enam bulan, uji sampel kembali dilakukan untuk melihat perkembangan.

"Sejak adanya inovasi ini, pengelola kantin sekolah pun berbenah. Mereka menyediakan jajanan dan makanan yang bebas pengenyal, perasa, pengawet, pemanis, pewarna," terangnya.

Sejatinya, inovasi ini merupakan optimalisasi dari penyediaan alat sanitari KIT dari Dinas Kesehatan Pontianak. Namun dalam berjalannya waktu, reagen sebagai bahan penting uji sampel sempat bermasalah. Harganya mahal. Lantaran kebutuhannya yang penting bagi masa depan anak-anak, pengadaannya tetap dilakukan.

"Kasihan anak-anak kita kalau mereka konsumsi makanan dengan bahan pengawet seperti formalin. Itu kan efeknya memang tidak langsung, jangka panjang, tapi tetap berbahaya," katanya.***


Penulis : Abdul Halikurrahman
Editor : -

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar