Arahan Jokowi pada Rakernas XVII APEKSI, Pemkot Komitmen Wujudkan Pontianak Jadi Kota yang Nyaman

4 Juni 2024 11:21 WIB
Pj Wali Kota Ani Sofian saat pembukaan Rakernas XVII APEKSI.

BALIKPAPAN, insidepontianak.com - Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian mengatakan bahwa sebagaimana arahan Presiden RI, Pontianak mempersiapkan rancangan kota secara terperinci.

Hal tersebut sebagai antisipasi dampak-dampak negatif yang kerap dialami sebuah kota, seperti masalah tingginya angka pengangguran dan tunawisma.

“Oleh sebab itu, rancangan detil sudah harus dipersiapkan sehingga Pontianak bisa menjadi kota yang nyaman dihuni dan disenangi oleh siapa pun yang berkunjung ke kota ini sebagaimana yang disampaikan Bapak Presiden,” ujarnya usai menghadiri pembukaan Rakernas XVII APEKSI.

Dalam mewujudkan kota yang nyaman (liveable) dan disenangi (loveable), Ani Sofian bilang bahwa pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik harus dilakukan secara simultan. 

Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Pontianak dengan memberikan pelayanan publik yang prima, infrastruktur yang memadai.

“Tentunya juga yang tak kalah penting bagaimana memberdayakan potensi lokal untuk menciptakan kesejahteraan bagi seluruh warga,” ungkap Ani Sofian.

Dirinya yakin bahwa mencapai tujuan menjadikan kota-kota di Indonesia nyaman dihuni dan disukai, memerlukan kerjasama yang erat antara pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat. 

Dia mengajak seluruh elemen tersebut untuk bersatu dalam upaya meningkatkan kualitas hidup di Kota Pontianak.

“Saya mengajak seluruh masyarakat dan stakeholder untuk terus berupaya mengubah Kota Pontianak menjadi kota yang nyaman, dinamis, dan berdaya saing tinggi, serta menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia,” paparnya.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Dome BSCC Balikpapan, Selasa (4/6/2024). 

Dalam arahannya, Jokowi menekankan pentingnya perencanaan kota secara detil guna mencegah masalah perkotaan yang kian berat di masa depan. 

Pasalnya, di tahun 2045, 70 persen penduduk diprediksi akan ada di perkotaan sehingga beban kota akan menjadi sangat berat. ***


Penulis : Dina Prihatini Wardoyo
Editor : -

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar