Golkar Jadi Penentu Duet Sutarmidji-Ria Norsan di Pilgub Kalbar, Mereka Dipasangkan atau Dihadapkan?
PONTIANAK, insidepontianak.com - Duet Sutarmidji-Ria Norsan masih berpotensi layu sebelum berkembang. Pasalnya, sampai saat ini baru partai NasDem yang memberi rekomendasi awal kepada keduanya untuk maju sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar periode 2025-2030.
Partai besutan Surya Paloh ini merupakan partai pengusung Sutarmidji-Ria Norsan di Pilkada 2018 lalu. Namun, NasDem sendiri tak cukup kursi untuk mengantarkan pasangan ini berlayar di Pilkada. Mereka hanya punya 10 kursi.
Sementara partai Golkar yang merupakan partai tempat Ria Norsan berkader, hingga kini belum juga mengeluarkan rekomendasi atas sikap politik yang diambil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Ria Norsan yang memilih berpasangan dengan Sutarmidji beberapa waktu lalu.
Sutarmidji-Ria Norsan sendiri sudah melakukan deklarasi bersama di Aming Kopi Hutan Kota, Jalan Veteran, Kota Pontianak, Minggu (19/5/2024) pagi. Namun, belakangan Ria Norsan dikabarkan masih setengah hati untuk kembali bersama Sutarmidji. Norsan sendiri masih dikabarkan masih berambisi maju sebagai orang nomor satu.
Terlebih, partai Golkar yang merupakan tempat Ria Norsan berkader telah menentukan sikap mengusung kadernya sendiri menjadi orang nomor satu di Pilgub Kalbar berdasarkan hasil Rapat Pimpinan Daerah atau Rapimda partai Golkar 5 Desember 2023.
Lalu, apakah Golkar akan merestui duet keduanya, atau malah memasangkan Ria Norsan sebagai calon Gubernur di Pilgub Kalbar nanti?
Sekretaris Partai Golkar Kalbar, Prabasa Anantatur menyebut situasi politik hari ini masih sangat dinamis. Namun, Golkar tetap berpegang pada hasil Rapimda tahun 2023, yang telah menetapkan mengusung kader sebagai calon Gubernur Kalbar.
Ada beberapa nama kader yang diusulkan partai dengan raihan sembilan kursi parlemen 2024 itu. Diantaranya, Ketua DPD Partai Golkar, Maman Abdurahman, Ketua Dewan Pertimbangan, Ria Norsan dan dirinya sendiri Sekretaris Partai Golkar, Prabasa Anantatur.
"Sampai saat ini, kita masih berpegang pada keputusan Rapimda yang mengusung kader menjadi calon Gubernur,"terangnya.
Sementara menyoal duet Sutarmidji-Ria Norsan, Prabasa menyebut, Golkar punya mekanisme sendiri. Keputusan mengusung calon dilakukan melalui Rapimda partai baru diusulkan ke DPP untuk dikeluarkan surat ketetapan.
Prabasa memastikan, Golkar belum mengeluarkan rekomendasi di Pilgub Kalbar dan 14 Kabupaten dan Kota. Sebab, ada mekanisme internal yang mesti dilakukan, salah satunya adalah survei.
"Yang daftar lewat Golkar saya harap bersabar saja dulu karena kita masih survei. Survei yang dilakukan petunjuk untuk mengusung calon, walau bukan satu-satunya," kata Prabasa Anantatur.
Jika nantinya hasil survei sudah keluar, maka hasil tersebut akan di bawa ke Rapimda untuk diputuskan.
Prabasa tak menutup kemungkinan jika Rapimda Golkar nanti bulat menyerukan dukungan kader Golkar menjadi orang nomor satu, maka peluang mengusung kader sendiri juga terbuka.
"Yang jelas mekanisme Golkar jelas sampai saat ini masih merujuk Rapimda. Kalau mau merubah lewat hasil Rapimda sebelumnya Rapimda lagi, makanya setelah survei kita ada Rapimda lagi," terangnya.
Prabasa memastikan, usai Rapimda digelar, maka DPD akan mengusulkan figur yang diusung di Pilkada untuk ditetapkan dalam SK penetapan pasangan calon. (Andi)
Penulis : Andi Ridwansyah
Editor : Wati Susilawati
Leave a comment