Tanamkan Jiwa Nasionalisme, Pj Gubernur Kalbar Nobar HMI dan Kohati
PONTIANAK, insidepontianak.com - Mengisahkan perjuangan Lafran dalam mendirikan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada 1947.
Sebuah organisasi yang bertujuan untuk mewadahi perjuangan Mahasiswa Islam agar bisa bergerak secara independen, tidak berafiliasi pada partai politik, dan memiliki kepedulian terhadap umat dan bangsa.
Hal itu menjadi naskah dalam Film "LAFRAN" Disutradarai Faozan Rizal dan diproduksi oleh KAHMI dan Reborn Initiative.
Film ’LAFRAN” adalah sebuah drama biopik yang mengisahkan perjalanan hidup seorang pemuda idealis yang penuh perjuangan dan inspiratif.
Produser Eksekutif film LAFRAN, Arief Rosyid mengatakan, film Lafran penting sekali ditonton karena bisa memberikan banyak nilai positif dan dapat membuka ruang-ruang kesadaran, menginspirasi, serta dapat memotivasi anak-anak muda masa kini.
"Kecintaan LAFRAN pada Indonesia demikian besar," terangnya.
Pj Gubernur Kalbar Harisson didampingi Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari, mengajak keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Korps-HMI-Wati (Kohati) Kalimantan Barat nonton bareng (Nobar) film "LAFRAN" di XXI A.Yani Mega Mall Pontianak.
Harisson merasa bersyukur karena bisa bersama-sama dengan HMI dan Kohati untuk menonton film Lafran.
Lafran yang seperti diketahui adalah salah satu Putra terbaik Bangsa yaitu mahasiswa disalah satu di Perguruan Tinggi yang tergerak untuk membangkitkan semangat Nasionalisme, KeIndonesiaan dan KeIslaman di kalangan Mahasiswa sehingga membentuk HMI.
"Dalam rangka untuk terus menyemangati Mahasiswa Mahasiswi dalam upaya mempertahankan KeBhinekaan Indonesia serta mengisi Pembangunan dengan semangat Islam dan Nasionalisme," ungkap Harisson usai menyaksikan film LAFRAN.
Tak hanya itu, dirinya berpesan kepada Pemuda - Pemudi yakni Mahasiswa Mahasiswi Kalimantan Barat untuk selalu berjuang dengan semangat Nasionalisme dalam membangun Bangsa Indonesia.
"Saya berharap kepada Mahasiswa Mahasiswi terutama HMI dan yang lain tetap harus berjuang dengan semangat Nasionalisme kita untuk membangun Bangsa Indonesia terutama saat ini kita sedang menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045," tutupnya. ***
Penulis : Dina Prihatini Wardoyo
Editor : Dina Prihatini Wardoyo
Leave a comment