Pj Gubernur Harisson dan Kepala BI Kalbar Kunjungi Penyandang Thalasemia di Pekan PESKHABI
PONTIANAK, insidepontianak.com - Tampak raut anak-anak penyandang thalasemia sumringah dengan kedatangan Pj Gubernur dan Ketua POPTI Kalbar yang datang menjenguk dan memberikan semangat maupun motivasi kepada penyandang thalasemia.
Tak hanya sekedar menjenguk, Pj Gubernur Kalbar Harisson dan Ketua POPTI Kalbar serta Kepala BI Kalbar memberikan bingkisan kepada anak-anak penyandang thalasemia.
Dalam rangkaian Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bank Indonesia ke-71, Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, dengan didampingi Pj Ketua TP-PKK Kalbar, Windy Prihastari, selaku Ketua Perhimpunan Orang Tua Penyandang Thalasemia Indonesia (POPTI) Kalbar bersama Kepala Bank Indonesia Kalbar, N.A. Anggini Sari beserta Pimpinan Lembaga Keuangan Kalbar mengunjungi penyandang thalasemia di RSUD dr. Soedarso, Selasa (30/7/2024).
Pj Gubernur mengatakan bahwa bantuan diberikan untuk meringankan beban keluarga dan pasien penyandang thalasemia
"Semua ini untuk membantu meringankan pasien atau anak-anak dan keluarga penderita thalasemia. Kita mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia, dalam rangka ulang tahun ke-71 memberikan perhatian dalam bentuk bantuan, donor darah yang nanti akan membantu para penderita thalasemia," ucap Harisson.
Selain itu, dirinya mengungkapkan akan meningkatkan fasilitas ruang tempat tidur untuk pasien thalasemia yang mana sudah terlihat padat diisi oleh penyandang thalasemia yang sedang melakukan transfusi darah.
"Untuk tempat tidur pasien thalasemia itu kita akan tingkatkan tahun ini, sehingga tidak terlalu padat, karena memang kita rajin melakukan deteksi dini resiko thalasemia sehingga banyak yang bisa kita diagnosis dan kita harus lakukan transfusi," ungkapnya.
Diharapkan nanti, dengan adanya peningkatan fasilitas dari RSUD dr. Soedarso dapat membuat anak-anak penyandang thalasemia untuk rutin melakukan transfusi darah dan nantinya menjadi SDM yang berkualitas dan unggul.
"Karena memang thalasemia ini mereka di transfusi seumur hidup, jadi kita harapkan nanti dengan fasilitasi Pemerintah Provinsi dari RSUD dr. Soedarso dan, anak anak bisa tumbuh sehat dan menjadi sumber daya manusia yang unggul dalam menyongsong 2045 (generasi emas)," tutup Harisson.
Sementara itu, Kepala BI Kalbar mengatakan agenda ini merupakan rangkaian HUT BI ke-71, untuk menyelenggarakan Pekan Sosial Khatulistiwa Bank Indonesia (PESKHABI) bersinergi bersama Pemerintah Provinsi Kalbar salah satunya mengunjungi pasien penyandang thalasemia.
"Saya sependapat dengan apa yang disampaikan Gubernur Kalbar, Bank Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung SDM di Kalbar termasuk pasien thalassemia untuk kita siapkan menjadi generasi penerus menuju indonesia emas 2045," kata Anggini.
Dirinya berharap dengan adanya bantuan yang diberikan dapat membuat pasien penyandang thalasemia termotivasi dan semangat.
"Kami berkunjung tentunya membawa hadiah dan semoga itu membuat mereka termotivasi untuk terus semangat karena mereka tidak lepas dari transfusi tetapi mereka harus semangat," harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua POPTI Kalbar mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Kalbar dan Kepala BI Kalbar yang telah menginisiasi kegiatan-kegiatan aksi sosial dalam rangka HUT ke-71 Bank Indonesia.
"Banyak sekali kegiatan sosial seperti Pencegahan thalassemia yaitu dengan deteksi dini atau screening thalassemia pada usia pra nikah kemudian juga ada pemeriksaan untuk kanker serviks dan payudara yang dilakukan di bank indonesia," ucap Windy.
Windy mengapresiasi berbagai macam dukungan yang sangat membantu penyandang thalasemia dan orang tua, dalam rangka memberikan semangat untuk terus memberikan motivasi walaupun dengan keterbatasan harus transfusi seumur hidup dirinya optimis akan tetap bisa menjadi generasi emas 2045.
"Memang sebenarnya keseharian mereka seperti anak-anak yang lain, hanya saja mereka butuh perhatian khusus terkait dengan ketersedian hemoglobin didalam darah agar normal seperti anak lainnya. Kemudian juga karena terlalu sering transfusi harus diperhatikan kadar zat besi didalam tubuhnya agar tidak menumpuk dan takutnya mengganggu organ tubuh yang lain," ujarnya.
Windy menyebut Bank Indonesia menjadi bagian dari salah satu sahabat thalasemia, diharapkan stakeholder lainnya dapat mengikuti langkah Bank Indonesia untuk menjadi pendonor darah tetap untuk penyandang thalasemia.
Ia menambahkan BI juga melakukan donor darah, yang mana setengahnya dari 1.500 pendonor untuk penyandang thalasemia, ia berharap kedepan stakeholders lainnya berkenan menjadi pendonor darah tetap untuk penderita thalassemia, karena mereka sangat membutuhkan sekali.
"Satu orang anak butuh 20 pendonor darah tetap, maka dari itu kita terus menggerakan sahabat thalassemia baik menjadi pendonor darah tetap maupun pendampingan psikologi untuk anak-anak thalasemia," tutup Windy. ***
Penulis : Dina Prihatini Wardoyo
Editor : Dina Prihatini Wardoyo
Leave a comment