Dua Warga Kayong Utara Meninggal Dunia Positif DBD, Berikut Data Lengkapnya

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
KAYONG UTARA, insidepontianak.com - Dua warga Kayong Utara meninggal dunia akibat penyakit Demam Berdarah (DBD). Dari data  Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kayong Utara, Januari hingga Juni 2023 ditemukan 31 kasus DBD, 2 diantaranya meninggal dunia. Dikatakan Plt Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Iwan Dwi Purnomo, kasus DBD ini seperti siklus 5 tahunan, tercatat ditahun 2018 yaitu sebanyak 121 kasus, 2019 terdapat 47 kasus, 2020 terdapat 25 kasus, sedangkan 2021 19 kasus, 2022 terdapat 22 kasus, dan kembali melonjak ditahun 2023 yaitu sebanyak 31 kasus hingga per Juni. "Terakhir ada 31 laporan kasus DBD, per juni 2023 kebanyakan itu di Sukadana, dan sebagian di Simpang Hilir. Ini sebenarnya seperti siklus lima tahunan" ungkap Iwan Dwi Purnomo, Selasa (20/6/2023). terkait hal tersebut, diakui Iwan Dwi Purnomo, pihaknya mengambil  langkah Preventif, agar kasus tersebut tak kembali melonjak di tahun 2023 ini. "Secara tertulis kita sudah bersurat ke Puskesmas, terkait kewaspadaan DBD karena akan ada peningkatan kasus yang lumayan, jadi setiap puskesmas kita arahkan untuk melakukan upaya promotif dan prepentif ke masyarakat sekitar, untuk mengadakan 3 M Plus, diantaranya menguras bak mandi, mengubur barang bekas, menutup bak penampungan air, dan menaburkan bubuk abate ke bak mandi," pesannya. Sebagai langkah pencegahan, beberapa waktu lalu, pihaknya juga rutin melakukan sosialisasi dan fogging kerumah rumah warga, dengan harapan memutus mata rantai nyamuk Ades Aegypti (nyamuk demam berdarah). "Yang utama bukan dari foggingnya , tapi abatesasi yang lebih tepat, karena akan memutus mata rantai kehidupan jentik, artinya mematikan jentik dan tidak akan tumbuh lagi (nyamuk), kalau fogging itukan sasarannya nyamuk yang hidup pada saat itu," tuturnya. (Fauzi)
Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar