Gas 3 Kg di Ketapang Langka, Warga Terpaksa Beli Masakan Jadi

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

KETAPANG, insidepontianak.com - Satu pekan terakhir ini, gas LPG subsidi 3 kilogram di pusat kota Kabupaten Ketapang mengalami kelangkaan.

Kondisi ini membuat warga resah. Yuni (43), warga dari Kelurahan Tengah, Kecamatan Delta Pawan mengaku tak bisa melakukan aktivitas di dapur, karena gas 3 kilogram tak ada dijual.

"Sejak satu minggu terakhir ini langka,” katanya, Senin (21/8/2023).

Kelangkaan ini pun menciptakan spekulan. Harga gas melon itu sekarang naik menjadi Rp30 sampai Rp38 ribu, dari harga normal Rp20 ribu.

“Bahkan ada yang jual dengan harga Rp40 ribu. Sekarang ini kita sulit kalau seperti ini," ucap Yuni kesal.

Hal senada diungkapkan Desi (29) warga Kelurahan Mulia Baru, Kecamatan Delta Pawan. Ia juga merasakan kesulitan mendapatkan gas melon.

Sejak kelangkaan gas ini terjadi, ia bahkan terpaksa membeli masakan jadi untuk keluarga. Otomatis, pengeluaran menjadi besar.

Menurut Desei, warung kelontong di Kelurahan Mulia Baru yang selama ini menjual gas subsidi dengan harga antara Rp30 hingga Rp35 ribu, sekarang pun sudah tak ada lagi.

"Saya sudah keliling ke mana-mana, biasa mudah, banyak di warung - warung, tapi sekarang sudah ndak ada lagi, jadi kami ibu rumah tangga terpaksa beli masakan jadi," keluh ibu anak dua itu.

Namun, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Bumi dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kabupaten Ketapang Riza memastikan, sejauh ini distribusi dari agen ke pangkalan gas LPG di Kabupaten Ketapang masih lancar.

Menurut Riza, kalaupun ada keterlambatan pengiriman, biasanya dikarenakan faktor cuaca, yang membuat pasokan gas dari Kota Pontianak terhambat.

"Namun berdasarkan informasi dari para agen LPG di Ketapang, distribusi ke pangkalan masih lancar," ucapnya.

Kondisi kelangkaan ini pun menjadi aneh. Ia menegaskan akan menelusurui pokok persoalan yang membuat gas subsidi di Kota Ketapang sulit dicari.

Selain itu, ia juga memastikan, harga gas 3 kilogram di pangkalan wajib menjual sesuai ketentuan harga eceran tertinggi atau HET.

"Kami meminta agar pangkalan LPG bersubsidi dapat menyalurkan gas melon ke pada warga yang benar-benar berhak," pesannya.***


Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

ikalsm

Berita Populer

Seputar Kalbar