Jaga Ekosistem Lewat Konservasi Borneo Mangrove Action 2024

10 Maret 2024 12:53 WIB
Ilustrasi

MEMPAWAH, insidepontianak.com - Menjaga ekosistem mangrove yang penting bagi keseimbangan lingkungan di pulau Kalimantan.

Gemawan melakukan kolaborasi dengan banyak pihak kembali memulai Aksi Jaga Pesisir (Sigap) Love Mangrove sebagai bagian dari upaya menyokong Konservasi Borneo Mangrove Action 2024.

Inisiatif kegiatan diluncurkan di Desa Sungai Bakau Kecil, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Aksi ini juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat secara bersama-sama dengan Gemawan dan para kolaborator lainnya melakukan penanaman ratusan bibit mangrove dengan metodologi selongsong yang terbuat dari bambu di sepanjang pesisir Desa Sungai Bakau Kecil.

Selain penanaman, kegiatan ini juga mencakup edukasi tentang pentingnya pelestarian mangrove serta upaya membangun kesadaran lingkungan di kalangan anak muda dan komunitas lokal.

Aksi Sigap Love Mangrove ini adalah wujud nyata kolaborasi Gemawan dengan mitra kerja sama dalam upaya pelestarian ekosistem mangrove di Kalimantan. 

Pihaknya berharap melalui inisiatif ini, masyarakat dapat semakin peduli dan terlibat aktif dalam menjaga keberlangsungan mangrove yang merupakan habitat penting bagi berbagai spesies fauna dan flora.

“Serta memainkan peran penting dalam mitigasi perubahan iklim,” ujar Ucup sapaan Lani Ardiansyah, Koordinator Program Gemawan.

Metode ini merupakan pengembangan dari kegiatan sebelumnya. 

“Dimana inovasi dengan menggunakan media tanam berupa selongsong bambu dianggap berhasil, sehingga aksi kali ini merupakan perluasan dari penanaman yang sudah dilakukan sebelumnya,” jelasnya lagi.

Dewan Pendiri Gemawan, Hermawansyah mengungkapkan bahwa kegiatan penanaman mangrove di pesisir Sungai Bakau Kecil ini dipilih karena desa ini menarik.

“Selain karena menjadi pelopor pengembangan metode berbasis kearifan tradisional untuk dikenalkan dengan penggunaan selongsong bambu,” kata Wawan sapaan akrab Hermawansyah

“Ini adalah cara yang dipakai oleh masyarakat selama bertahun-tahun dan terbukti ini alternatif yang sangat baik serta efisien,” sambungnya.

Wawan menyebut Aksi ini menjadi contoh nyata kerjasama antara pemerintah daerah, lembaga nirlaba, dan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan.

“Gemawan bersama mitra kerjasama lainnya berkomitmen untuk terus mendukung dan menggerakkan lebih banyak lagi inisiatif konservasi yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat demi menjaga ekosistem mangrove di wilayah Kalimantan,” papar pria kelahiran sungai bakau kecil tersebut.

Sementara itu, PLT Kades Sungai Bakau Kecil, Saniman mengucapkan terima kasih kepada kawan kawan, terutama gemawan, kodim 1201 mempawah, polres mempawah, danposal mempawah, BRGM, komunitas lingkungan hidup, mahasiswa pecinta alam, dan seluruh masyarakat sungai bakau kecil. 

Dengan adanya penanaman mangrove ini semoga bermanfaat bagi masyarakat desanya karena adanya mangrove ini untuk mencegah abrasi pantai dan untuk kedepannya agar mangrove berkelanjutan untuk penanamannya.

Karena dengan adanya hutan mangrove ini sangat penting sebab mangrove berfungsi untuk menahan ombak dari pantai dan jika tidak ada daratan mangrove semakin berkurang. 

“Kedepannya kami mengajak seluruh masyarakat lokal khususnya penduduk terutama masyarakat desa sungai bakau kecil dan tentu kami menyambut baik jika ada masyarakat dari luar untuk terlibat dalam menjaga kawasan pesisir,” jelasnya.

Mendukung penuh atas kegiatan tersebut dan berharap Mangrove yang ditanam dapat tumbuh dengan baik. 

“Kami mendukung penuh atas kegiatan ini dan kami berharap dengan metodologi penanaman mangrove seperti ini dapat berhasil,” urainya.

Semangat menjaga kelestarian alam seperti ini perlu digetoktularkan lebih luas, khususnya pada kalangan generasi muda. Harapannya, adanya penanaman yang diadakan ini tanaman yang ditanam diharapkan dapat tumbuh dengan baik.

“Semoga bibit pohon yang ditanam tumbuh dengan baik, sampai nanti menjadi besar dan rimbun,” tutupnya. ***

Tags :

Leave a comment