Pelajar di Sidoarjo Tawuran Bawa Celurit dan Pedang, Korban Tewas Bersimbah Darah
SIDOARJO, insidepontianak.com - Petugas Kepolisian Resor Kota Sidoarjo, Jawa Timur, menangkap sepuluh orang terduga pelaku pengeroyokan di kawasan Sepande, Candi, Sidoarjo, hingga mengakibatkan korban tewas.
Mengutip Antara, peristiwa pengeroyokan itu terjadi di Desa Sepande, Candi, Sidoarjo, pada Senin (22/5) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.
Akibat pengeroyokan itu, korban berinisal MDA, warga Wonoayu, Sidoarjo, ditemukan luka bersimbah darah akibat sabetan senjata tajam.
Kepala Kepolisian Resor Kota Sidoarjo Komisaris Besar Polisi Kusumo Wahyu Bintoro di Sidoarjo, Kamis, mengatakan para terduga pelaku pengeroyokan di Desa Sepande Kecamatan, Candi, Sidoarjo berhasil ditangkap kurang dari 24 jam setelah waktu kejadian.
"Sebagian besar masih bawah umur, berstatus pelajar yang kami tangkap," katanya.
Selain menangkap sepuluh orang pelaku, polisi juga menyita beberapa barang bukti hasil kejahatan pelaku, di antaranya empat clurit, satu bilah pedang, satu bilah golok, satu kepala stik golf dan satu kayu.
"Barang tersebut diduga digunakan pelaku untuk menganiaya korban,” ujar Kapolresta.
Ia mengatakan sampai saat ini polisi masih terus memburu keterlibatan pelaku lain serta berupaya mencari kelompok-kelompok yang terlibat dalam kasus pengeroyokan ini.
Kejadian pengeroyokan itu bermula dari adanya tantangan tawuran dua kelompok pemuda dan kebanyakan dari mereka adalah pelajar.
Mereka saling menantang di media sosial hingga kelompok pelaku mengajak dua kelompok lainnya untuk memburu kelompok korban di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
"Bertemulah mereka di sebuah tanah kosong di wilayah Sepande, Candi," katanya.
Ia mengatakan kawan-kawan dari kelompok korban berhasil melarikan diri saat diserbu tiga kelompok pelaku yang diperkirakan jumlahnya puluhan.
"Kemudian ada satu MDA pelajar 18 tahun yang kena keroyok oleh para pelaku. Setelah dihajar, termasuk menggunakan senjata tajam, korban pun tak berdaya lalu dibawa ke rumah sakit dan meninggal dunia," tuturnya.
Terhadap para pelaku yang berhasil ditangkap dikenakan ancaman hukuman penjara paling lama 12 tahun Pasal 170 ayat (2) ke-3e KUHP.
Penyidik Satresrim Polresta Sidoarjo juga terus melakukan pendalaman terkait dengan dugaan adanya pelaku lain yang terlibat dalam pengeroyokan mengakibatkan meninggalnya korban tersebut.
Kapolresta mengimbau kepada masyarakat untuk lebih hati-hati dalam penggunaan media sosial, termasuk peran orang tua dan sekolah agar turut serta mengawasi buah hatinya.
"Kami imbau untuk mari bijak menggunakan media sosial, jangan mudah terhasut maupun terprovokasi ajakan teman serta mari awasi buah hati kita jangan sampai keluar rumah terlalu larut malam," tuturnya. ***
Penulis : admin
Editor :
Penulis : admin
Editor :
Tags :
Berita Populer
2
Seputar Kalbar
3
Leave a comment