Qatar-Mesir Ancam Hamas Bila Tak Setujui Gencatan Senjata terhadap Israel

9 Juni 2024 17:59 WIB
Foto yang dirilis Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Sabtu (18/5/2024) ini memperlihatkan operasi militer Israel di Rafah timur di Jalur Gaza selatan. Israel setuju untuk melanjutkan pembicaraan dengan Hamas terkait kesepakatan pembebasan sandera pekan depan, dengan mediasi Mesir, Qatar dan Amerika Serikat. (Antara/Xinhua/HO-IDF/aa).

MOSKOW, insidepontianak.com – Otoritas Qatar dan Mesir ancam pemimpin gerakan Palestina Hamas jika mereka tak menyetujui desakan gencatan senjata terhadap Israel.

Ancaman itu berupa, pembekuan aset, sanksi hingga pengusiran dari pengungsian Doha.

Adapun desakan ini atas arahan Pemerintah Amerika Serikat, berdasarkan laporan Wall Street Journal, mengutip sejumlah sumber.

Namun laporan tersebut menyebutkan bahwa upaya-upaya ini justru membuahkan hasil sebaliknya: Hamas mengatakan mereka tidak akan menyetujui kesepakatan yang tidak memenuhi persyaratan.

Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa Israel telah menawarkan Hamas usulan tiga tahap dengan peta jalan yang mengarah pada berhentinya kekerasan di Jalur Gaza dan pembebasan para sandera.

Fase pertama, kesepakatan tersebut mencakup gencatan senjata total, penarikan pasukan Israel dari seluruh pusat populasi Gaza dan pembebasan beberapa sandera yang ditahan oleh Hamas, termasuk yang terluka, orang lanjut usia, dan wanita, serta pembebasan warga Palestina yang ditahan dari penjara.

Fase kedua melibatkan penghentian permusuhan tanpa batas waktu dengan imbalan pembebasan sandera yang tersisa, serta fase ketiga dari inisiatif ini adalah memulai rekonstruksi Gaza yang dilanda perang.***


Penulis : Antara
Editor : Abdul Halikurrahman

Leave a comment