Lewat WhatsApp, Kementan Buka Pengaduan Pompa Dampak Kekeringan Bagi Petani

26 Agustus 2024 06:32 WIB
Ilustrasi - Pompa air mengairi ladang sawah. (Antara)

JAKARTA, insidepontianak.com - Untuk membantu petani yang menghadapi kesulitan air akibat kekeringan panjang, Kementerian Pertanian (Kementan) membuka hotline pengaduan pompa  yang mengganggu produktivitas pertanian di seluruh Indonesia.

Bantuan diberikan dengan menyediakan kontak darurat bagi kebutuhan irigasi mereka.

"Silahkan menghubungi 085211218544 (whatsApp chat only) lalu sebutkan nama daerah, persoalan atau kondisi saat ini, luasan lahan yang terdampak kekeringan dan ketersediaan sumber air di sekitar lokasi," kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Moch Arief Cahyono dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.

Ia menyampaikan bahwa layanan kontak pengaduan tersebut bisa dihubungi setiap saat selama 24 jam.

Setiap pengaduan yang diterima Kementan akan diverifikasi dan segera diberikan bantuan apabila telah sesuai.

"Yang terpenting para petani sudah tergabung dalam kelompok tani dan terdaftar dalam Simluhtan," ujarnya.

Menurut Arief, kategori pengaduan meliputi daerah sawah tadah hujan subur yang terdampak kekeringan parah, di mana terdapat sumber air namun tidak memiliki sarana irigasi seperti pompa yang memadai.

"Misalnya, jika di satu daerah sedang melakukan pertanaman lalu kekurangan suplai air irigasi bisa diadukan melalui kontak di atas.

Atau jika di suatu daerah terdapat sumber air tapi belum dimanfaatkan secara optimal bisa juga disampaikan ke kontak tersebut," jelasnya.

Dia mencontohkan daerah yang telah berhasil ditangani dan saat ini dalam penanganan keluhan kekeringan di Kabupaten Subang dan Indramayu di Provinsi Jawa Barat.

Ia mengatakan bahwa Kementan telah membantu dengan cepat pompanisasi di Desa Jati Ragas Hilir, Kabupaten Subang, dengan luas areal yang diselamatkan 133 hektare dengan pompa 6 inch dua unit.

Begitu pula di Kabupaten Indramayu dengan luas areal sawah yang mengalami kekeringan di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Kadanghaur 381 hektare dan Kecamatan Losarang 1.163 hektare.

“Gerak cepat ini sangat diperlukan karena petani tidak boleh gagal panen. Kita berupaya maksimal untuk bantu petani. Ini menjadi perhatian utama Bapak Mentan dan Wamentan. Beliau terus memantau sepanjang hari selama 24 jam,” tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa pompanisasi merupakan solusi cepat dalam memperluas areal tanam (PAT) di saat kekeringan panjang akibat gelombang panas dunia.

Lewat program tersebut, Mentan yakin Indonesia mampu meningkatkan produksi secara maksimal.

"Pompanisasi sudah kita distribusikan secara merata, kini saatnya kita bekerja meningkatkan indeks pertanaman dari yang tadinya satu kali menjadi tiga kali dalam setahun. Dengan begitu, kita bisa pastikan mampu mencapai swasembada hingga lumbung pangan dunia," katanya.

Mengenai hal ini, Mentan menyampaikan terimakasih kepada para petani seluruh Indonesia yang terus berjuang memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga melewati masa sulit krisis multidimensi.

"Terimakasih kepada saudaraku petani Indonesia mari kita galakkan tanam agar swasembada segera kita capai," kata Mentan. (Antara)


Penulis : Dina Prihatini Wardoyo
Editor : Dina Prihatini Wardoyo

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar