Ketua DPP Gerindra Sumbar Tepis Serangan ke Paslon Prabowo-Gibran: 'Ada yang Takut Kalah dan Panik'
PROBOLINGGO, insidepontianak.com - Ketua DPP Gerindra Sumatera Barat (Sumbar), Andre Rosiade tengah sibuk membela segala tuduhan yang menyasar pasangan calon Prabowo-Gibran.
Menurut ketua DPP Gerindra Sumbar, Andre Rosiade, terdapat kubu tertentu yang aktif melakukan serangan terhadap paslon Prabowo-Ganjar. Hal ini ditemuinya melalui penyebaran disinformasi atau hoax.
Dalam keterangannya, Ketua DPP Gerindra Sumbar ini menyatakan turut prihatin dengan serangan yang menyasar kubu Prabowo-Gibran. Sebab, penyebaran hoax dan disinformasi merupakan strategi politik yang kotor.
Mendekati pemilihan presiden dan pemilihan umum 2024, para kandidat yang akan bertarung sering mendapat isu miring. Hal ini biasanya dilontarkan oleh beberapa kalangan tertentu, tujuannya untuk menjatuhkan pihak lawan.
Cara tersebut sebenarnya sudah tidak asing lagi. Pada kesempatan kali ini, Andre Rosiade turut membuka suara perihal kabar miring yang menimpa pasangan Prabowo-Gibran.
Salah satu serangan yang menargetkan kepada paslon dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) ini tepatnya mengarah ke Gibran. Misal terdapat dugaan putra sulung Presiden ke-7 ini mulai berkhianat ke partainya, PDIP.
Tidak hanya itu saja, keputusan MK tentang usia minimum calon presiden dan wakil presiden yang baru, juga ikut dijadikan senjata melawan Gibran.
Putusan MK tersebut merubah frase batas minum calon dari 40 tahun, kemudian menjadi 40 tahun atau asal pernah menduduki jabatan sebagai kepala daera.
Dari situlah muncul, bahwa putusan MK merupakan alat pelanggengan sistem dinasti politik. Menanggapi hal itu, Andre Rosiade menekankan bahwa ada kubu tertentu yang takut kalah di Pilpres 2024 mendatang.
"Saya melihat setelah putusan MK, survei Pak Prabowo dan Gibran di nomor 1 terus. Diduga ada kubu yang takut kalah dan panik, sehingga ada kelompok, tokoh yang coba terus menyerang duet Prabowo-Gibran ini, mendowngrade secara sistematis," kata Andre Rosiade, pada Jumat (3/11).
Walaupun mengutuk dengan tegas tindakan itu. Andre tidak menyebut secara jelas siapa yang dimaksud dengan kubu yang diduga aktif menyerang Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Penebaran disinformasi dan hoax ini menurutnya harus dilawan. Karena, bila terus dibiarkan dampak negatif akan menjamur di tengah kehidupan masyarakat.
"Ini menunjukkan bahwa mereka takut kalah, sehingga mengeluarkan isu-isu, menyebarkan hoax, menebarkan informasi yang sesat dan membuat keresahan di tengah masyarakat," kata Andre.
Walaupun hanya dengan menyindir, Andre menyebut ciri-ciri kubu yang aktif menyerang paslon dari kubu KIM ini. Menurutnya, trackrecord perjalanan hidupnya pernah bermasalah dalam bidang hukum.
"Menurut saya ini orang yang takut kekalahan, kenapa mereka takut, karena diduga mereka punya masalah hukum di masa lalu, jadi diduga mereka ingin melindungi kasus hukum mereka di masa lalu, jadi diduga ada beban hukum di masa lalu," ujar Andre.
Di lain sisi, Andre menduga bahwa serangan dalam penyebaran hoax ini juga karena melihat survey terakhir Prabowo dan Gibran selalu naik setiap harinya. Oleh karenanya, mereka takut kalah telak.
"Sehingga apapun yang terjadi Prabowo-Gibran harus diserang terus, apalagi survei setelah putusan MK Prabowo-Gibran unggul terus, ini politik yang kurang elok dan tidak etis, beda sekali dengan politik Pak Prabowo yang bicara hal-hal positif," pungkas Andre. (Dzikrullah). ***
Penulis : admin
Editor :
Leave a comment