Bupati Satono Ingin Sambas Jadi Penyumbang Kemajuan Kalbar
SAMBAS, insidepontianak.com – Bupati Sambas, Satono ingin potensi sumber daya manusia atau SDM yang dimiliki Kabupaten Sambas bisa menjadi penyumbang bagi kemajuan Kalbar.
Keinginannya ini bukan tak beralasan. Pasalnya, Kabupaten Sambas merupakan kabupaten dengan populasi penduduk terbesar kedua se-Kalbar setelah Pontianak.
Karena itu, ia mendorong pembangunan IPM Sambas terus digenjot. Supaya, potensi SDM yang ada memiliki daya saing yang tinggi.
“Tidak ada alasan untuk kita tidak menjadi kabupaten terunggul di Kalimantan Barat, karena Sambas telah mempunyai populasi penduduk 640 ribu lebih," kata Bupati Satono saat membuka kegiatan peningkatan kapasitas pendampingan sosial Program Keluarga Harapan(PKH), Kamis (12/10/2023).
Adapun isu utama yang dibahas dalam program peningkatan kapasitas yang digawangi Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ini yaitu, terkait modul pencegahan dan penanganan stunting.
Tema ini dinilai sangat relevan untuk perbaikan SDM dan peningkatan IPM. Sebab, jika anak-anak tumbuh dengan sehat, maka SDM unggul akan tercipta di masa yang akan datang.
Oleh karenanya, Bupati Satono mendorong sinergisitas dan kolaborasi semua pihak untuk melakukan percepatan pengentasan stunting di Kabupaten Sambas.
"Saya mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada kawan-kawan pendamping sosial PKH yang selama ini telah bersungguh-sungguh dan bekerja secara maksimal, dan hasilnya juga pasti maksimal," ucapnya.
Selanjutnya, Bupati Satono menekankan, isu strategis daerah yang penting menjadi perhatian adalah di sektor pendidikan. Sebab, sektor ini menjadi indikator peningkatan IPM.
IPM Kabupaten Sambas di tahun 2022 sendiri berhasil naik ranking 5 se-Kalimantan Barat dengan angka 67,95. Capaian ini tentu cukup baik. Namun perlu ditingkatkan.
Sebab, kata Bupati Satono, angka harapan lama sekolah atau HSL masih rendah. Masih di angka 6,74 tahun. Itu berarti masih di kelas 1 SMP.
“Atau berada pada ranking 13 dari 14 kabupaten kota di Kalimantan Barat,” ucapnya.
Selain itu, Bupati Satono juga mendorong percepatan desa mandiri. Ia ingin tahun depan, semua desa di Kabupaten Sambas sudah berstatus mandiri.
"Kabupaten Sambas hari ini terbanyak memiliki desa mandiri. Jumlahnya 169 desa mandiri dari 195 desa yang ada di Kabupaten Sambas. Tinggal 26 desa lagi yang belum meraih desa mandiri," katanya.
Ia meyakini, bila sektor pendidikan dan sektor ekonomi di desa bisa bergerak maju, maka IPM Sambas akan beranjak naik. Dengan begitu, impian Sambas menjadi penyumbang kemajuan Kalbar bisa terwujud.
"Maju mundurnya Kalimantan Barat itu ditentukan oleh masyarakat Kabupaten Sambas, tentu kita ingin memposisikan diri Kabupaten Sambas ini sebagai kabupaten penyumbang kemajuan Kalbar maka kita harus bekerja keras dan sungguh-sungguh," pungkasnya.***
Penulis : admin
Editor :
Leave a comment