Desa Sebangun Sambas Jadikan Sagu sebagai Produk Unggulan dan UMKM Desa

30 Oktober 2024 16:03 WIB
Kepala Desa Sebawi, Sarbini. (Insidepontianak.com/Antonia Sentia)

SAMBAS, insidepontianak.com - Desa Sebangun, Kecamatan Sebawi, Kabupaten Sambas, telah meluncurkan program pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan sagu sebagai komoditas unggulan.

Desa Sebangun sendiri memang memiliki komoditas sagu yang cukup besar. Bahkan, sepanjang pesisir sungai timur ke barat, dipenuhi tanaman sagu.

Karena itu, potensi sagu akan dikelola dengan maksimal dan berkelanjutan, agar bisa memberi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.

"Sagu di desa ini menjadi potensi yang perlu dikembangkan di ekplorasikan. Kita inging menjadikan sagu ini sebagai pruduk unggulan identitas kita," kata Kepala Desa Sebangun, Sarbini, Rabu (30/10/2024).

Pemerintah Desa Sebangun pun merencanakan akan membuat pabrik sagu. Supaya tepung sagu bisa diproduksi secara banyak.

"Pabrik ini nanti bisa mengolah batang sagu menjadi tepung sagu yang tersebar di Desa Sebangun, kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membuat berbagai kuliner, " katanya.

Sarbini bersyukur, program menjadikan sagu sebagai produk unggulan mendapat dukungan penuh masyarakat desa.

"Dengan adanya olahan sagu yang bernilai ekonomis, saat ini kelompok ibu ibu mulai memproduksi berbagai olahan sagu terutama di kulinernya, " ucapnya.

Sarbini yakin, pengolahan sagu berbasis industri di Desa Sebangun dapat mengangkat perekonomian masyarakatnya.

Bahkan, sekarang sudah dirasakan. Masyarakat Desa Sebangun sangat semangat mengolah sagu untuk dijadikan berbagai makanan sebagai usaha rumahan.

"Ini sangat berdampak bagi pendapatan masyarakat," tutur Sabirin.

Adapun pendanaan program pengolahan potensi sagu di Desa Sebangun, turut didukung sejumlah pihak, dan pemerintah desa sendiri.

"Tahun ini kita mendapatkan hibah pelatihan pengolahan sagu dari dinas terkait. Kita juga dapat dukungan dari Politeknik Negeri Sambas. Ini sudah berlangsung beberapa tahun semenjak sagu dijadikan produk unggulan desa sebangun," ujarnya.

Ia berharap program ini akan terus berlanjut sehingga bisa menyejahterakan masyarakat Desa Sebangun dan Desa Sebangun semakin dikenal oleh khalayak ramai.

"Apalagi kita ada festival sagu yang juga sudah berjalan 4 tahun ini. Pemanfaatan tanaman sagu bukan saja dari segi tepung sagu namun dari bagian-bagian lainnya," pungkasnya.***


Penulis : Antonia Sentia
Editor : Abdul Halikurrahman

Leave a comment

ikalsm

Berita Populer

Seputar Kalbar