Pj Bupati Sambas Harap Program Kubis Laris Manis Bikin UMKM Maju dan Entaskan Kemiskinan

19 November 2024 12:17 WIB
Pj Bupati Sambas, Marlyna Almuthahar, secara resmi membuka acara Bimtek Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), untuk industri kecil dan peluncuran strategi pengembangan UMKM melalui program Kubis Laris Manis, Senin (18/11/2024). (Istimewa)

SAMBAS, insidepontianak.com - Pj Bupati Sambas, Marlyna Almuthahar, secara resmi membuka acara Bimtek Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), untuk industri kecil dan peluncuran strategi pengembangan UMKM melalui program Kubis Laris Manis, Senin (18/11/2024).

Kubis Laris Manis merupakan kependekan dari inkubator bisnis kolaboratif untuk pengentasan kemiskinan.

Marlyna menjelaskan, berdasarkan keputusan Presiden Prabowo yang diteruskan kepada menteri dan kepala daerah, langkah-langkah cepat perlu diambil untuk mempercepat belanja produk dalam negeri.

Salah satu caranya adalah dengan menggunakan produk dalam negeri yang memiliki sertifikat TKDN, minimal 25 persen.

“Serta mendorong produk UMKM untuk terdaftar di katalog sektoral dan katalog lokal,” lanjutnya. 

Menurut Marlyna, kegiatan Bimtek ini bertujuan membantu pelaku industri kecil mendapatkan sertifikat TKDN, yang akan memperkuat daya saing dan memberi peluang lebih besar bagi industri kecil untuk berpartisipasi dalam pengadaan barang dan jasa di pemerintah Kabupaten Sambas. 

Marlyna juga menyampaikan terima kasih kepada narasumber yang membimbing peserta dalam pendaftaran sertifikat TKDN dan pengenalan Katalog Lokal untuk pengadaan barang dan jasa.

Selain membuka Bimtek, Marlyna juga meluncurkan strategi pengembangan UMKM yang digagas oleh Samekto Hadi Suseno, Asisten Perekonomian dan Pembangunan. 

Program ini bertujuan untuk membantu pengembangan UMKM melalui program "Kubis Laris Manis" sebuah inkubator bisnis yang bekerja secara kolaboratif untuk mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Sambas.

Ia mengatakan, Kabupaten Sambas memiliki potensi besar untuk pengembangan UMKM, data menunjukkan bahwa jumlah UMKM di Sambas terus bertambah, dari 21.556 unit usaha pada tahun 2021 menjadi 25.996 unit usaha pada tahun 2023.

"Oleh karena itu, diperlukan strategi yang terintegrasi untuk mendorong pertumbuhan kewirausahaan, salah satunya melalui inkubator bisnis kolaboratif," sambungnya.

Marlyna menambahkan bahwa inkubator bisnis adalah alat yang sangat penting untuk mendukung perkembangan UMKM, terutama bagi wirausahawan pemula yang membutuhkan bimbingan dan dukungan dalam mengembangkan usaha mereka.

Lanjut dia, inkubator bisnis ini menyediakan berbagai layanan, seperti pelatihan, pendampingan, dan akses ke jaringan bisnis serta investor, untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM. 

"Melalui program inkubator bisnis kolaboratif ini, saya yakin UMKM di Kabupaten Sambas akan semakin maju dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas," tutupnya.***


Penulis : Antonia Sentia
Editor : Abdul Halikurrahman

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar