Pantau Harga-Harga di Pasar Tradisional Sanggau, Harisson: Inflasi Kalbar Tiga Besar Terendah

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

SANGGAU, insidepontianak.com -- Pejabat Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson meninjau langsung kegiatan pasar murah di Pasar Seroja dan memantau sejumlah harga-harga bahan pokok yang dijual oleh pedagang di Pasar Jarai Kelurahan Beringin, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, pada Selasa 19/12/2023 pagi.

Pasar murah yang diselenggarakan oleh yang digelar oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindagesdm) Provinsi Kalimantan Barat.

Pasar murah tersebut dalam rangka pengendalian inflasi daerah.

Setelah memantau pelaksanaan pasar murah, dalam rangkaian kegiatan kunjungan kerja di Kabupaten Sanggau Harisson didampingi oleh Plt. Bupati, Yohanes Onto memantau sejumlah harga-harga bahan pokok yang dijual oleh pedagang di Pasar Jarai tak jauh dari Pasar Seroja.

Harisson mengatakan, saat ini harga beras masih jadi keluhan masyarakat karena harganya cukup tinggi di angka Rp16.000 sampai Rp17.000 pada jenis premium.

Walaupun begitu, Harisson optimis kenaikan harga beras ini bisa dikendalikan. Karena, Badan Logistik (Bulog) Kalimatan Barat memiliki produk beras yang berkualitas premium dengan harga terjangkau dan memiliki stok yang banyak.

"Harga beras premium itu memang sekitar enam belas ribu sampai tujuh ribu per kilo ya. Tapi kan bulog ada beras SPHP ya, yang sebenarnya itu beras premium dan bulog memiliki banyak stok. Saya juga tadi minta bulog agar membanjiri pasar dengan beras SPHP, nah untuk beras SPHP ini dia sesuai dengan harga yang di tetapkan 11.500 per kilo," ujar Harisson saat diwawancarai setelah memantau harga-harga di Pasar Jarai Selasa, 19/12/2023 pagi.

Selain itu, Harisson juga menyoroti harga cabai rawit yang cukup tinggi di Pasar Jarai tersebut. Menurutnya, harga cabai rawit yang tinggi yaitu menyentuh harga Rp. 65.000 itu harus di eavalusi dan diperbaiki tata niaganya.

"Kalau cabai itu memang, perlu kita evaluasi mengenai tata niaganya ya, di Tayan Hulu Kabupaten Sanggau ini kan ada memproduksi cabe. Ditingkat petani itu dijual sekitar tiga puluh lima ribu sampai empat puluh ribu, tapi sampai ke pasar ini harganya sudah enam puluh lima ribu, jadi harga cabai akan saya segera koordinasi untuk benahi tata niaga nya," kata Harisson.

Harisson menegaskan, pemerintah daerah bersama provinsi akan segera memastikan harga cabai rawit ini bisa terkendali. Serta kesejahteraan petani bisa meningkat dan jangan sampai harga-harga dimonopoli oleh karte.

"Jangan sampai nanti harga-harga ini dikontrol atau dimonopoli oleh kartel. nanti mereka beli itu semua cabe itu dan dijual dengan harga nya mereka harga yang tinggi. Kita juga harus memperhatikan kesejahteraan petani, jangan sampai harganya terlalu renda dan mereka juga lalu rugi," tegasnya

Selanjutnya, Pj Gubernur Harisson juga mengurai angka inflasi Kalimatan Barat (Kalbar) yang sudah turun signifikan dalam kurun waktu tiga bulan terakhir menjelang akhir tahun 2023.

Kalbar sendiri masuk tiga provinsi dengan inflasi terendah se-Indonesia sejak bulan November yang sebelumnya jadi 10 Provinsi dengan inflasi tertinggi.

"Angka infalisi kita kan 2,01 ya, jadi kita masuk tiga provinsi dengan inflasi terendah se-indonesia," terangnya.

"Pada bulan agustus kita masuk sepuluh provinsi dengan inflasi tertinggi. tapi kita terus turun dengan operasi pasar segala macam. lalu, kita terus turun di bulan november itu kita masuk tiga provinsi dengan inflasi terendah 2,01," pungkas Harisson. (ans)


Penulis : admin
Editor :

Leave a comment