Kunjungan Kerja ke RSUD MTh Djaman Sanggau, Pj Gubernur Apresiasi Pelayanan Hemodialisa
SANGGAU, insidepontianak.com -- Setelah meninjau kiatan pasar murah di Pasar Seroja Kabupaten Sanggau, rangkaian kunjungan kerja Pejabat Gubernur Kalimantan Barat lanjut ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) MTh Djaman.
Pj. Gubernur Harisson memastikan pelayanan di rumah sakit tetap berjalan maksimal selama libur hari raya Natal dan tahun baru 2023.
"Saya memastikan bahwa nanti pelayanan di RSUD MTh Djaman pada saat hari libur natal dan tahun baru bisa tetap rumah sakit melayani pasien-pasiennya. dan sudah dipastikan tadi oleh direktur dan petugas bahwa mereka akan terus melayani pasien-pasien biar pun nanti di hari natal dan tahun baru," ujar Harisson seusai memantau fasilitas rumah sakit dan menjenguk pasien-pasien.
Harisson menceritakan, ia juga telah melihat pelayanan bagi pasien yang membutuhkan pelayanan hemodialisa (red, cuci darah). Dengan adanya pelayanan hemodialisa ini tentunya sangat membatu masyarakat sanggau khususnya.
"Saya juga tadi telah melihat pelayanan hemodialisa, ada sembilan tempat tidur. Ini sangat membantu masyarakat sanggau yang memerlukan hemodialisa atau cuci darah ya. Kalau ndak ada disinikan mereka akan pergi ke pontianak kan kasian," ujar Harisson.
"Jadi sangat membatu dengan adanya hemodialisa yang ada di RSUD Sanggau ini," sambung Harisson mengapresiasi.
Selain itu, Harisson juga menyempatkan untuk mengunjungi pasien-pasien yang terkana penyakit demam berdarah. Ia menegaskan untuk penyakit demam berdarah harus terus jadi perhatian dalam hal pencegahan dan peningkatan pengetahuan masyrakat tentang penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti.
"Demam berdarah harus jadi perhatian terus dalam hal pencegahan dan peningkatan pengetahuan keluarga terhadap tanda-tanda kegawat daruratan anak demam berdarah, sehingga membawa ke rumah sakit itu tidak dalam keadaan terlambat," tegasya.
Harisson menambhakan, jangan sampai kematian karena penyakit demam berdarah ini sampai lebih dari satu persen.
Kalau sudah diatas satu persen karena demam berdarah berarti ada sesuatu yang salah yang harus lakukan evaluasi dan perbaikan oleh pemerintah daerah maupun provinsi.
"Semalam saya sudah bicarakan dengan pak bupati bahwa dinas kesehatan harus lebih gencar melakukan sosialisai tentang bahaya demam berdarah ini dan kemudian melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk di sekolah-sekolah, tempat umu yang kadang kurang jadi perhatian ya," pungkasnya.
Harisson juga menekankan agar lebih memperhatiakan fasilitas di rumah sakit baik itu dari segi sumber daya manusia, dokter sepesialisnya, tenaga-tenaga kesehatan dan peralatannya.
Sehingga, jika ada pasien demam berdarah yang di bawa ke rumah sakit bisa dilayanani dengan baik dan tidak menyebabkan jadi kasus yang fatal. (ans)
Penulis : admin
Editor :
Leave a comment