Pengangguran di Sanggau Meningkat, Lapangan Kerja Berkurang

21 Juni 2024 10:33 WIB
Foto: insidepontianak.com -- Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sanggau, Roni Fauzan.

SANGGAU, insidepontianak.com -- Lapangan pekerjaan di Kabupaten Sanggau kurang. 

Akibatnya, angka pengangguran terbuka di Kabupaten Sanggau terus meningkat kurun waktu tiga tahun terakhir.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sanggau, Roni Fauzan mengungkapkan di tahun 2023 angka pengangguran terbuka berada diangka 3,86 persen atau sebanyak 10.372 masyarakat usia produktif yang menganggur.

Peningkatan terjadi sejak tahun 2021, sebanyak  8.665 orang atau 3,45 persen dan tahun 2022 naik 9.907 orang atau 3,67 persen penduduk Sanggau yang menganggur. 

"Angkatan tenaga kerja kita juga meningkat, angkatan kerja meningkat dari tahun 2021 itu 241.000 lebih, 2022 meningkat 257.000 lebih dan tahun 2023 ada 268.000 lebih," ujarnya saat di wawancara dikantornya pada Kamis (20/6/2024) sore.

Menurut Roni, lapangan pekerjaan di Kabupaten Sanggau tidak seimbang dengan jumlah pencari kerja. Dimana permintaan dan penawaran tenaga kerja tidak imbang.

"Sebenarnya banyak penduduk usia produktif di Sanggau ini yang siap bekerja namun lapangan pekerjaan ini malah berkurang," kata Roni.

Selain itu kata Roni, meningkat angka pengangguran terbuka di Kabupaten Sanggau juga erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi yang anjlok di tahun 2023.

"Pertumbuhan ekonomi kita anjlok. Dari tahun 2022 itu 4,6 persen terjun bebas di tahun 2023 ke 2,04 persen," ungkapnya

Melihat data statistik jumlah penduduk Kabupaten Sanggau tahun 2023 sebanyak 492.770. Jika dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja sebanyak 268.000 lebih, maka 50 persen lebih adalah usia produktif.

"Kayaknya ini bonus demografi kita di Sanggau ini. Jadi penduduk usia produktif cukup tinggi dibandingkan usia penduduk tidak produktif," ujarnya. 

Bisa dikatakan, Kabupaten Sanggau sedang mendapatkan dampak buruk dari adanya bonus demografi.  Dimana pemerintah tidak siapa menghadapi dan mengelola bonus demografi yang ada. 

Lanjutnya, jika dibandingkan dengan angka pengangguran di tingkat Provinsi Kalimantan Barat dan secara nasional, Kabupaten Sanggau masih terhitung rendah. 

Dimana pada tahun 2023, angka pengangguran terbuka ditingkat provinsi diangka 5,05 persen.

"Sanggau termasuk cukup kecil juga, pengangguran terbukanya diliat dari presentase nya," ujarnya.

Roni menyampaikan, pemerintah Kabupaten Sanggau melalui Disnakertrans telah berupaya menekan angka pengangguran tersebut. Misalnya dengan melakukan sinkronisasi angka penawaran dan permintaan tenaga kerja.

Kemudian, juga terus melakukan berbagai pembinaan dan memberikan pelatihan kepada para pencari kerja. Serta memberikan bantuan kepada pencari kerja yang telah dibina.

"Kita berusaha melakukan pelatihan dan pembinaan. Kemudian, kita bantu peralatan kerja bagi yang telah dilatih itu," kata Roni.

"Jadi mereka yang sudah kita latih kita bantu alatnya sehingga mereka bisa bekerja," imbuhnya

Namun, diakuinya kemampuan pemerintah untuk memberikan pelatihan dan pembinaan kepada masyarakat masih sangat minim. Karena keterbatasan anggaran yang tersedia.

"Tapi memang kemampuan APBD kita, paling tiap tahun kita latih 42 orang per tahun, tidak terlalu signifikan," pungkasnya. (ans)


Penulis : Ansar
Editor : Dina Prihatini Wardoyo

Leave a comment