Dinkes Sanggau Gelar Koordinasi dan Advokasi Persiapan Integarasi Pelayanan Primer 19 Desa

11 September 2024 16:42 WIB
Foto: insidepontianak.com -- Koordinasi dan advokasi lintas sektor terkait integrasi pelayanan primer (ILP) tahun 2024 di Aula Dinkes Sanggau pada Rabu (11/9/2024) pagi.

SANGGAU, insidepontianak.com -- Dinkes Kabupaten Sanggau melaksanakan koordinasi dan advokasi lintas sektor terkait integrasi pelayanan primer (ILP) tahun 2024 di Aula Dinkes Sanggau pada Rabu (11/9/2024) pagi.

Sekretaris Dinkes Kabupaten Sanggau, Najori mengatakan konsep ILP menekankan agar pelayanan kesehatan lebih dekat dengan masyarakat-masyarakat di desa-desa. Untuk itu, Ia mengajak seluruh instansi terkait agar bersama-sama membantu agar pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Sanggau bisa maksimal. 

"Dasarnya dari Puskesmas, 19 Puskesmas yang ada itu sudah menerapkan konsep ILP. Karena akan dibagi menjadi tiga klaster, pertama klaster manajemen, kedua klaster pelayanan ibu, anak dan penyakit menular, terakhir klaster upaya kesehatan masyarakat," kata Najori usai kegiatan pada Rabu (11/9/2024).

Najori berharap 163 Puskesmas Pembantu (Pustu) yang tersebar di desa-desa di seluruh Kabupaten Sanggau kedepan bisa menerapkan konsep ILP. Karena standar pelayanan minimal (SPM) dengan 12 indikator yang ada di Dinkes Kabupaten Sanggau telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan untuk mencapai target 100 persen.

"Pustu ini akan kita jadikan ILP, dari segi tenaganya satu tenaga bidan, satu perawat dan dua kader" ujarnya. 

Najori mengakui untuk menuju Pustu dengan konsep ILP memang ada tantangan di sisi sumber daya manusia (SDM) kesehatan dan infrastruktur. Selain itu, ada juga persoalan terkait anggaran untuk tenaga kader yang bekerja ILP.

"Yang kita buat sekarang ILP ini, kita pilih tenaga yang sudah lengkap beberapa desa yang sudah ada bidan dan perawatnya itu yang kita jadikan ILP sementara ini," ucapnya.

Najori menambahkan, 19 Puskesman yang ada di seluruh Kabupaten Sanggau sudah berkomitmen untuk menjalankan konsep ILP. Untuk tahap awal 19 Puskesmas itu akan mengurusi satu desa untuk dijadikan ILP percontohan.

"Kemudian secara bertahap 163 desa itu harus ILP semua, dengan target pada tahun 2029," pungkas Najori. (ans)


Penulis : Ansar
Editor : Dina Prihatini Wardoyo

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar