Capaian Vaksinasi PMK di Kabupaten Sanggau Masih Rendah

28 Februari 2025 14:35 WIB
Foto: Petugas Disbunak Kabupaten Sanggau melakukan pemeriksaan terhadap hewan ternak sapi (Dok. Disbunak Kabupaten Sanggau)

SANGGAU, insidepontianak.com -- Untuk mencegah penyebaran Penyakit Kuku dan Mulut atau PMK pada hewan ternak, khususnya sapi, Pemerintah Kabupaten Sanggau menargetkan pemberian 2.500 dosis vaksin.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kabupaten Sanggau, Ambius Anton mengatakan belum ada kasus PMK yang menjangkit hewan ternak, khususnya sapi yang ada di Kabupaten Sanggau di awal tahun 2025.

"Sampai dengan saat ini, memang kasus itu (PMK) belum kita temukan lagi ya," ujar Ambius Anto kepada insidepontianak.com saat diwawancarai di kantornya, Rabu (26/2/2025) siang.

Walau tak ada kasus, Anton menegaskan pihaknya terus mengoptimalkan pemberian vaksin pada ternak khusunya sapi yang terdapat pada sejumlah sentra ternak di Kabupaten Sanggau.

Ditargetkan, sebanyak 2.500 dosis vaksin diberikan pada tahun 2025, dengan petugas vaksinator sebanyak 28 orang.

"Dari tahap satu itu 300 sudah kita vaksin ke hewan. Kemudian tahap dua itu 275," ucapnya.

Untuk vaksinasi tahap satu dan dua yang dilakukan pada bulan Januari dan Februari, baru menjangkau hewan ternak yang terdapat di Kecamatan Kapuas, Kecamatan Mukok, Kecamatan Parindu dan Kecamatan Kembayan.

Ia mengakui, capaian vaksinasi untuk mencegah PMK di Kabupaten Sanggau masih rendah. Anton menyebut, rendahnya capaian pemberian vaksi pada hewan ternak dikarenakan stok vaksin yang dikirim oleh pemerintah pusat dilakukan secara bertahap.

"Karena pengiriman vaksin dari pusat juga ini bertahap, jumlahnya juga terbatas. Mungkin di prioritaskan daerah-daerah yang kasusnya tinggi, seperti itu. Dugaan saya seperti itu," terangnya.

Selanjutnya, Anton menjelaskan untuk vaksinasi tahap tiga baru akan dilaksanakan setelah hari besar keagamaan Idul Fitri 2025.

"Karena vaksinnya ini baru datang di minggu-minggu ini, sudah akhir bulan Februari juga. Jadi, kita mungkin kita skedule ulang setelah lebaran untuk tahap tiga," pungkas Anton. (Ans)


Penulis : Ansar
Editor : Dina Prihatini Wardoyo

Leave a comment

iklan

Berita Populer

Seputar Kalbar