IDAI Akui Layanan Kesehatan Anak di Indonesia Belum Maksimal
“Pemerintah bersama IDAI dan banyak pihak telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pemerataan layanan kesehatan anak di Indonesia. Namun masih terdapat beberapa permasalahan dalam mencapai pemerataan layanan kesehatan anak di Indonesia,” kata Ketua Pengurus Pusat IDAI Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) dalam sambutannya secara daring di HUT ke-70 IDAI yang digelar di Jakarta, Sabtu.
Piprim menuturkan kesehatan anak merupakan investasi penting bagi masa depan suatu bangsa. Sayangnya di Indonesia, akses terhadap layanan kesehatan anak berkualitas tinggi masih belum merata.
Berbagai masalah seperti terbatasnya infrastruktur kesehatan di daerah terpencil, minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan anak sampai akses terhadap pelayanan kesehatan berkualitas masih saja terjadi hingga ke pelosok daerah.
Ia menyayangkan sejumlah tantangan itu belum teratasi dengan baik, dan khawatir semua akan mempengaruhi tumbuh kembang anak menjadi lebih sehat dan tangguh.
Maka dari itu, ia mengajak seluruh rekan sejawatnya untuk lebih bekerja keras dalam mengedukasi seluruh lapisan masyarakat termasuk para mitra agar lebih memperhatikan kesehatan anak bangsa pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 IDAI.
“Meski masih ada tantangan, prospek pemerataan layanan kesehatan anak di Indonesia masih tetap besar. Dengan komitmen dan kerja sama semua pihak, diharapkan setiap anak di Indonesia dapat memperoleh akses terhadap layanan kesehatan berkualitas,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DR. Dr. Moh. Adib Khumaidi, SpOT mengatakan IDAI dan para dokter spesialis anak memiliki peran penting dalam memajukan pelayanan kesehatan anak di Indonesia.
Keterampilan dan pengalaman mereka dalam mengobati berbagai penyakit dan gangguan kesehatan pada anak sangat diperlukan, terutama di daerah terpencil yang kekurangan tenaga medis.
“PB IDI berharap pemerintah memberikan banyak beasiswa pendidikan kedokteran anak dan insentif bagi dokter yang bersedia bekerja di daerah terpencil untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang belum merata ini,” ujar Adib. (ANT)
Penulis : REDAKSI
Editor : Wati Susilawati
Leave a comment