Angklung, Lagu Metallica Hingga Times Square New York: Cari Tahu Yuk Cara Buat dan Tips Merawatnya

16 November 2022 13:53 WIB
Ilustrasi

Insidepontianak.com - Setelah ditetapkan UNESCO sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity sejak November 2010, Angklung kini semakin menduniawi.

Bahkan sejak itu Hari Angklung Sedunia ditetapakan pada tanggal 16 November. Faktanya, kini Angklung tak hanya digunakan sebagai alat musik untuk lagu-lagu daerah yang sering didengar dalam seremonial yang bersifat formal. Namun juga melampui dari yang pernah diekspetasikan publik.

Tahun ini saja di bawah komunitas Angklung bernama Tim Muhibah, Angklung digunakan sebagai alat musik untuk membawakan lagu Metallica, Nothing Else Matters, dan bukan hanya sekedar sukses membawakan bagian reff lagu milik band rock itu, namun juga mampu memainkan bagian melodi lagu.

Baca Juga: Begini Sejarah Alat Musik Angklung Hingga Jadi Google Doodle: Undang Dewi Sri Sebagai Dewi Padi

Masih di tahun ini juga, Angklung juga dibawakan sebagai pengiring musik dalam pertunjukan festival internasional di Amerika Serikat oleh Tim Muhibah, bahkan menyempatkan tampil di Times Square, New York.

Angklung merupakan alat musik khas Indonesia yang banyak dijumpai di daerah Jawa Barat. Alat musik tradisional ini terbuat dari tabung-tabung bambu.

Sedangkan suara atau nada alat ini dihasilkan dari efek benturan tabung-tabung bambu tersebut dengan cara digoyangkan.

Terlepas itu bagaimana sebetulnya pembuatan Angklung? Melansir dari tukangangklung.com, Rabu (16/11/2022), dijelaskan ada beberapa tahapan pembuatan angklung.

Tahapan paling utama dalam pembuatan angklung adalah pada bagian proses pemilihan bahan yang baik. Diketahui bahan baku Angklung menggunakan bambu.

Bambu yang dipilih juga tak sembarangan, harus berdasarkan usia bambu itu sendiri, yakni minimal 4 tahun dan tidak lebih dari 6 tahun.

Saat proses memotong bambu juga tidak boleh di musim hujan, namun harus dilakukan pada musim kemarau dari pukul 9 pagi sampai pukul 3 sore hari.

Setelah memotong dasar dari pohon bambu, dengan ukuran kurang lebih 2-3 jengkal dari permukaan tanah, bambu harus disimpan selama sekitar sepekan lamanya, sehingga bambu benar-benar tidak berisi air.

Setelah sepekan, bambu harus dipisahkan dari cabang-cabangnya. Kemudian dipotong menjadi berbagai ukuran tertentu.

Lalu bambu harus disimpan selama sekitar satu tahun untuk mencegah dari gangguan hama.

Adapun beberapa prosedur penyimpanan ini dengan cara merendam bambu di genangan lumpur, kolam atau sungai, juga bisa dengan cara diasapi di perapian (diunun).

Sedangkan modernnya, dengan menggunakan formula cairan kimia tertentu.

Perlu diketahui tentang bagian-bagian bahan bambu yang digunakan untuk membuat Angklung. Setidaknya, Angklung terdiri dari 3 bagian yakni, tabung suara, kerangka, dan dasar.

Bagian tabung suara merupakan terpenting dari suatu Angklung, karena bagian ini yang menghasilkan intonasi.

Kunci suara yang dikeluarkan Angklung tergantung dalam proses penyeteman, karena nantinya akan membentuk bambu menjadi sebilah tabung suara.

Melalui proses penyeteman suara, diperhatikan bagaimana meninggikan dan menurunkan nada dengan membunyikan nadanya.

Adapun cara untuk meninggikan nada adalah dengan memotong bagian atasnya sedikit, dan menurunkan nada dengan menyerut kedua sisi bilah tabung dengan pisau.

Sebagai tahap akhir, setelah masing-masing tabung suara memiliki nada, tabung harus diletakkan ke dalam rangka dan diikat dengan tali rotan.

Untuk dimaklumi bahwa Angklung terbuat dari bahan bambu, konstruksi atau kekuatannya tidak seperti bahan logam, sehingga perlu pemeliharaan dan penyimpanan yang baik.

Dengan perawatan yang baik, usia Angklung dapat mencapai 10 tahun.

Sebaiknya Angklung tidak disimpan dalam kardus atau tempat tertutup lebih dari 7 hari, karena dapat mengakibatkan perubahan suara dan penjamuran pada bambu.

Penyimpanan Angklung sendiri sebaiknya dengan cara digantung, tidak ditumpuk. Selain itu pastikan tempat penyimpanan Angklung harus kering, tidak lembab.

Baca Juga: Bangga! Alat Musik Tradisional Angklung Menggema di Piala Dunia Qatar 2022

Penyimpanan Angklung haruslah di tempat kering dan tidak lembab dengan temperatur berkisar 25–33 celcius.

Dan pastikan juga jangan menyimpan Angklung di tempat terbuka yang mendapatkan sinar matahari atau hujan secara langsung. Bagiamana, tertarik bermain Angklung di Hari Angklung Sedunia hari ini? ***


Penulis : admin
Editor :
Tags :

Leave a comment

ikalsm

Berita Populer

Seputar Kalbar