10 Hari Terakhir Ramadhan Penuh Berkah, Berikut Tiga  Amalan yang Dianjurkan

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
SINJAI, insidepontianak.com - Bulan yang Istimewa di mata umat muslim dengan keimanan yang kokoh adalah bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan memiliki keutamaan dan keistimewaan yang besar di antara bulan-bulan lain sehingga menjadi bulan yang penuh ampunan. Utamanya pada sepuluh malam terakhir Ramadhan kita sebagai umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak beribadah. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang  tiga amalan yang dianjurkan pada 10 hari terakhir Ramadhan Keutamaan sepuluh malam terakhir Ramadhan dijelaskan dalam hadits riwayat ‘Aisyah sebagai berikut: “Ketika memasuki sepuluh akhir Ramadhan, Nabi fokus beribadah, mengisi malamnya dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut ibadah,” (HR Al- Bukhari). Lantas, apa saja amalan utama yang dianjurkan untuk dilakukan pada waktu tersebut? Menurut Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam Fathul Mu’in terdapat tiga amalan yang mesti dilakukan pada sepuluh akhir Ramadhan. Pertama, memperbanyak sedekah, mencukupi kebutuhan keluarga, dan berbuat baik kepada kerabat dan tetangga. Seseorang bisa menyediakan buka puasa semampunya bagi orang yang puasa, meskipun sekadar memberi segelas air. Kedua, memperbanyak membaca Alquran. Membaca Alquran disunahkan kapanpun dan dimanapun selain tempat dilarang membaca Alquran, seperti toilet. Dalam penjelasan Imam An-Nawawi, membaca Alquran di akhir malam lebih utama daripada awal malam. Pendapat ini juga dikemukakan Abu Bakar Syatha yang mengatakan bahwa membaca Alquran di malam hari lebih baik daripada siang hari karena lebih fokus. Ketiga, memperbanyak i’tikaf. Hal ini sesuai dengan kebiasaan Rasulullah yang meningkatkan ibadah dengan cara beri’tikaf di masjid pada sepuluh akhir Ramadhan. Amalan Rasulullah di sepuluh malam terakhir Ramadhan Dalam tulisan “Amalan Rasulullah pada Sepuluh Malam Terakhir Ramadhan” dijelaskan bahwa Rasulullah saw melakukan ibadah yang dilakukan khusus pada malam-malam tersebut. Pertama, menghidupkan malam-malam Ramadhan. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Shahih Muslim, ‘Aisyah meriwayatkan: ماعلمته صلى الله عليه وسلم قام ليلة حتى الصباح “Aku selalu menyaksikan beliau beribadah selama Ramadhan hingga menjelang subuh,” Kedua, Rasulullah saw selalu membangunkan keluarganya untuk shalat malam di malam sepuluh terakhir bulan Ramadhan hadits Abi Dzar menggambarkan hal ini dengan jelas: قام بهم ليلة ثلاث وعشرين وخمس وعشرين ذكر أنه دعا أهله ونساءه ليلة سبع وعشرين خاصة “Bahwasannya Rasulullah saw beserta keluarganya bangun (untuk beribadah) pada malam 23, 25, 27. Khususnya pada malam 29.” Ketiga, Rasulullah mengencangkan ikat pinggang dalam arti menghindari tempat tidur pada sepuluh malam terakhir Ramadhan. Hal ini bersandar pada hadits: في الصحيحين عن عائشة رضي الله عنها قالت: “كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر شد مئزره، وأحيا ليله، وأيقظ أهله” Rasulullah saw ketika memasuki sepuluh terakhir malam Ramadhan beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan (beribadah) malam itu dan membangunkan keluarganya. Keempat, Rasulullah saw pernah menyambung puasa tanpa berbuka hingga magrib yang akan datang (puasa wishal)  pada satu malam dari sepuluh malam terakhir Ramadhan. Namun puasa wishal tidak dianjurkan untuk ditiru oleh pengikutnya. وروي عنه من حديث عائشة وأنس أنه صلى الله عليه وسلم :”كان في ليالي العشر يجعل عشاءه سحوراً Kelima, Rasulullah saw mandi dan membersihkan diri dan memakai wangi-wangian menjelang Isya’ selama sepuluh hari terakhir Ramadhan dengan harapan memperoleh lailatul qadar. Keenam, Rasulullah saw selalu beri’tikaf di sepuluh malam terakhir Ramadhan. Demikalian tiga Amalan yang di anjurkan pada Sepuluh Terakhir bulan Ramadha, Semoga bermanfaat. (Zumardi IP)  

Leave a comment