Usai Ditempeleng, Reisha Sempat Laporkan Karutan Pontianak ke Polisi dan Berujung Damai

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Kasus penganiayaan yang diduga dilakukan Kepala Rutan atau Karutan Kelas II A Pontianak, Raja M Ismael Novadiansyah, terhadap bawahannya bernama Reisha, sempat berujung pelaporan polisi.

Raja M Ismael sempat dilaporkan ke Polda Kalbar. Namun, kasus ini berujung perdamaian. Reisha mencabut laporan.

Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Raden Petit Wijaya mengungkapkan, laporan korban diterima pihaknya, pada Selasa (10/5/2023) siang.

"Namun pelapor mencabut kembali laporannya karena diselesaikan secara internal," kata Kombes Pol Raden Petit Wijaya kepada Insidepontianak.com, Jumat (12/5/2023).

Dengan pencabutan laporan, maka proses hukum tak bisa dilanjutkan. Penyelidikan kasus ini dipastikan dihentikan.

"Tidak berlanjut (penyelidikan)," kata Raden Petit Wijaya.

Diberitakan sebelumnya, rekaman CCTV penganiayaan dilakukan Karutan Kelas II A Pontianak kepada bawahannya itu beredar di medsos dan viral.

Dalam video yang diterima insidepontianak.com, jelas memperlihatkan Karutan Pontianak, Raja M Ismael Novadiansyah semula sedang bicara dengan petugas itu.

Namun, tak lama ia tampak memukul lawan bicara di hadapannya berkali-kali, dan petugas itu sama sekali tak melawan.

Tapi, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalbar, Pria Wibawa menyebut, apa yang dilakukan Karutan sifatnya pembinaan.

Ia pun menegaskan, tindakan itu Raja M Ismael Novadiansyah terhadap salah seorang petugas Lapas bernama Reisha bukan penganiayaan.

"Saya bilang bukan penganiayaan. Kalau penganiayaan itu lain. Ini hanya pembinaan. Saya juga gak mau begitu. Kita ada alur pembinaan," kata Pria Wibawa, saat konferensi pers, Kamis (11/5/2023).

Menurutnya, insiden yang terekam CCTV itu belakangan viral akibat kesalahpahaman. Cerita awalnya bermula, Karutan saat itu baru pulang dari rumah sakit Antonius, usai menjaga salah satu petugas yang alami kecelakaan.

"Beliau saya tugaskan di sana," ujarnya.

Karutan pulang dari rumah sakit sekitar pukul 01.00 WIB. Ia memencet bel Lapas. Tetapi petugas tersebut lama merespon. Karena capek,  Karutan reflek. Lalu memarahi petugas itu.

"Disinilah terjadi kesalahpahaman. Sebenarnya tak ada niat di situ. Petugas Rutan pun saat itu ada pekerjaan lain," kata Pria Wibawa.

Setelah video kejadian itu viral, Pria Wibawa datang ke Rutan untuk menyelesaikan persoalan ini. Hasilnya, ia mengklaim, tak ada permasalahan pribadi antara Karutan dan Petugas tersebut.

Karena salah paham, keduanya sepakat berdamai. Keduanya saling meminta maaf. Sehingga persoalan ini dinyatakan selesai.

Mengenai pelaporan polisi, Pria Wibawa juta sudah memberikan tugas keduanya untuk menyelesaikan secara baik-baik.

"Saya minta mereka selesaikan, Anda yang mulai Anda yang selesaikan," pungkasnya. (Andi)

Leave a comment