Atasi Karhutla di Kalbar, BNPB Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PONTIANAK,insidepontianak.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan melakukan upaya mitigasi atas bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan melaksanakan operasi modifikasi cuaca untuk pembasahan lahan gambut di Provinsi Kalimantan Barat dengan memanfaatkan potensi awan yang ada. Hal tersebut dilakukan dalam rangka menghadapi musim kemarau tahun 2023 yang di prediksi akan lebih kering karena dampak dari El-Nino. Deputi 2 KSP Abetnego Panca Putra Tarigan mengatakan untuk melaksanakan kegiatan modifikasi cuaca ini maka berdasarkan surat instruksi dari Kepala Badan Nasional dan Penanggulangan Bencana (BNPB) nomor B-253 /KA BNPB/PD.01.04/05/2023 tanggal 19 Mei 2023 memberikan kepercayaan kepada PT. Smart Cakrawala Aviation operator TMC swasta untuk melaksanakan “Kegiatan TMC dalam rangka Siaga Darurat Bencana Asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2023. "Operasi penerbangan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dimulai pada hari Rabu tanggal 24 Mei 2023 selama 15 hari, dan penerbangan dilaksanakan dari Posko yang ditempatkan di pangkalan udara TNI AU Supadio Pontianak Kalimantan Barat," ungkapnya. Ia menyampaikan bahwa kerugian bencana karhutla 2019 menurut data BNPB mencapai 75 Triliun, oleh karena itu upaya mitigasi karhutla menjadi sangat penting. "Kami selaku Staf kepresiden mendukung penuh mitigasi karhutla sesuai arahan bapak presiden yang selalu menekankan bahwa pentingnya upaya pencegahan bencana Karhutla," tuturnya. Komandan Landasan Udara Supadio Marsekal Pertama Prasetiya Halim menegaskan siap mendukung penuh seluruh kegiatan operasi teknologi modifikasi cuaca di Kalimantan Barat. Tono Sumarsono, Kasubdit Dukungan Pengarahan Logistik dan Peralatan BNPB dalam sambutannya mengatakan bahwa penanganan bencana kebakaran hutan memang menjadi prioritas utama dari BNPB, selain melakukan pemadaman di darat, upaya mitigasi dengan cara pembasahan lahan melalui TMC juga menjadi hal yang penting. "Kegiatan TMC ini dilakukan selama 15 Hari kedepan mengingat potensi awan masih ada sebelum memasuki musim kemarau," terangnya. Pongky Majaya selaku Direktur Smart Cakrawala Aviation menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan BNPB kepada Smart Cakrawala Aviation untuk melaksanakan operasi TMC dalam misi pembasahan lahan di wilayah Provinsi Kalimantan Barat. "Saya berharap kegiatan modifikasi cuaca di Kalimantan Barat ini mendapatkan dukungan dari semua pihak agar kegiatan ini dapat berhasil dengan baik, efektif dan tepat sasaran," ujarnya. Pembukaan kegiatan operasi TMC di Posko TMC Lanud Supadio Pontianak dihadiri oleh Kepala Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air (LSDA) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Hidayat, Deputi 2 Kepala Staf Presiden RI Abetnego Panca Putra Tarigan, Komandan Landasan Udara TNI AU Supadio Marsekal Pertama Prasetiya Halim, Team BNPB, Team BPBD Kalimantan Barat, Team dari Seksi Wilayah 2 Pontianak Balai PPI wilayah Kalimantan KLHK, dan Team Divisi TMC Smart Aviation. ***

Leave a comment