Kesal Pakai Nama Kawan untuk Hutang, Video Seorang Remaja Putri Sampit Dikeroyok 4 Wanita Viral

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PROBOLINGGO, insidepontianak.com – Seorang remaja putri Sampit jadi korban 4 wanita karena kasal mencatut nama kawannya untuk meminjam hutang. Aksi pengeroyokan 4 wanita terhadap korban seorang remaja putri Sampit ini pun viral di berbagai platform media sosial. Usut punya usut, korban rupanya meminjam nama kawannya untuk meminjam sejumlah uang. Usai viral dimedia sosial, kasus pengeroyokan 4 wanita terhadap remaja putri Sampit ini pun mendapat atensi netizen. Banyak sekali yang menyayangkan aksi brutal mereka. Dilansir dari video viral tersebut, rupanya remaja putri Sampit yang jadi korban keganasan 4 wanita ini saling kenal. Sebab, kedua belah pihak merupakan teman main. Di dalam video tersebut, tampak seorang remaja ABG menjadi bulan-bulanan kawannya. Tanpa daya yang berarti, dia menyilahkan wajahnya dipukuli oleh mereka sambil mengerang kesakitan. Ketiga wanita tersebut bergantian memukul bagian wajah korban, dalam posisi santai dan beberapa kali kedapatan menyalakan rokok. Perlakuan ini direkam oleh salah satu orang pelaku lainnya. Aksi tersebut diperkirakan terjadi di tengah malam. Para pelaku juga memakai baju santai dan tampak seksi, sehingga videonya cepat viral di media sosial. Usai mendadak viral, Kanit Reskrim Polsek Baamang Ipda Budi Hartono memerintahkan pihaknya untuk menjemput kedua belah pihak. Merekapun segera datang ke polsek setempat. Berdasarkan hasil pemeriksaan dan keterengan, kejadian itu direkam pada Selasa (13/6) lalu. Mereka mengajak korban ke dalam sebuah hotel yang berlokasi di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur,Provinsi Kalimantan Tengah. Pelaku menuturkan, bahwa salah satu diantaranya merasa kesal karena korban, M (17 tahun), memakai namanya untuk meminjam sejumlah uang. Dari hasil peminjaman tersebut, korban tidak melunasi hutangnya. Sehingga salah satu pelaku kerap ditelpon dan ditagih terus. "Dari pengakuan para pelaku penganiayaan, aksi tersebut dilakukan karena emosi dengan ulah korban yang berani memakai nama salah seorang pelaku untuk meminjam uang sebesar Rp500 ribu di sebuah koperasi, namun pinjaman itu tidak dibayar oleh korban sehingga pelaku terus ditagih oleh petugas koperasi," kata Budi. Dari sinilah niat pengeroyokan muncul, salah satu pelaku mengajak teman yang lainnya untuk memberi pelajaran terhadap pelaku. Akibat aksi pengeroyokan tersebur, M (17) mendapati berbagai luka-luka dan memar di area wajah. Ipda Budi juga menuturkan, ketika kedua belah pihak dipertemukan kasus ini tidak sampai berlanjut ke proses hukum. Sebab kepolisian setempat berusaha memediasi diantara mereka. Hasil dari mediasi kedua belah pihak tersebut, kesepakatan yang diperoleh adalah baik pelaku dan korban mau berdamai di Polsek Baamang. Tidak hanya itu saja, remaja putri Sampit yang menjadi korban pengeroyokan inipun mendapat uang santunan dari para pelaku. Biaya tersebut diharapkan untuk mengobati luka M akibat ulah wanita temannya. (Dzikrullah) ***

Leave a comment