Fakta Menarik Soal Tanjungbalai, Berjuluk Kota Kerang dan Mutiara Selat Malaka

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
MEDAN, insidepontianak.com - Tanjungbalai adalah satu dari delapan kota yang ada di Sumatra Utara (Sumut). Kota ini menarik hingga diberikan julukan sebagai Mutiara Selat Malaka. Diberikan julukan itu karena Tanjungbalai memang berada di tepi Selat Malaka dan merupakan hilir Danau Toba. Selain itu, kota ini diberikan julukan sebagai Kota Kerang. Ya, kerang memang menjadi produk andalan Tanjungbalai. Keberadannya di pesisir Selat Malaka menjadikan kerang Tanjungbalai begitu dikenal di Sumut. Mengutip tanjungbalaikota.go.id dan sumber lainnya, Rabu (21/6/2023), Kota Tanjungbalai memliki luas sekitar 60,52 km persegi. Memiliki enam kecamatan dan 31 kelurahan. Kota ini tidak bisa dipisahkan dengan kerajaan Asahan yang telah berdiri sekitar 392 tahun yang lalu. Tepatnya dengan penobatan Sultan Abdul Jalil sebagai raja pertama Kerajaan Asahan di Kampung Tanjung yang merupakan cikal bakal nama Tanjungbalai pada 1620. Asal-usul nama Kota Tanjungbalai menurut cerita rakyat bermula dari sebuah balai yang ada di sekitar ujung tanjung di muara Sungai Silau dan aliran Sungai Asahan. Lama–kelamaan balai tersebut semakin ramai disinggahi karena letaknya yang strategis sebagai bandar. Tempat itu kemudian dinamai “Kampung Tanjung” dan orang lazim menyebutnya “Balai di Tanjung”. Lama kelamaan menjadi "Tanjungbalai" seperti yang dikenal kini. Sebagai informasi, Kota Tanjungbalai memiliki pelabuhan tertua kedua di provinsi Sumatra Utara sesudah Pelabuhan Belawan yaitu Pelabuhan Teluknibung. Pelabuhan ini telah dikenal sejak zaman Belanda sebagai pelabuhan internasional yang memiliki kegiatan ekspor-impor. Nah, berikut fakta menarik dari Kota Tanjungbalai: 1. Berjuluk Mutiara Selat Malaka Julukan ini merujuk pada kondisi geografis Tanjungbalai yang bersebelahan langsung dengan Selat Malaka dimana wisatawan yang ingin traveling ke Danau Toba dapat menggunakan transportasi kapal melalui rute Tanjungbalai. Selain ini, kota ini juga menjadi titik pertemuan bagi dua sungai besar yang mengalir di beberapa kabupaten di Sumut yaitu Sungai Asahan dan Sungai Silau. Sungai Asahan sendiri airnya mengalir dari Danau Toba. Sungai Asahan merupakan sungai terbaik ketiga di dunia untuk kegiatan arung jeram. 2. Berjuluk Kota Kerang Mayoritas tangkapan di laut warga Tanjungbalai ini adalah kerang. Tak heran jika kota ini disebut sebagai kota Kerang, atau istilahnya sering disebut “Korang Robus” karena laut di tempat kerang itu berasal lautnya berlumpur. Karena memiliki ciri khas sebagai Kota Kerang, Pemerintah Daerah terkait membangun alun-alun berbentuk kerang di Lapangan Pasir Kota Tanjungbalai. Bahkan di tempat ini ada tradisi turun temurun yaitu Pesta kerang yang digelar setiap tahun. 3. Jembatan Terpanjang Kota Tanjungbalai memiliki jembatan terpanjang di Provinsi Sumatra Utara sepanjang kurang lebih 600 meter yang menghubungkan Kota Tanjungbalai dengan desa Sei Kepayang Kiri, Sei Kepayang Tengah, dan Sei Kepayang Kanan kabupaten Asahan. Jembatan ini diberi nama Jembatan Tabayang yang tak lain merupakan memiliki singkatan dari Tanjungbalai dan Sei Kepayang. Diresmikan pada 2008 lalu oleh Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin dan membuat kehidupan masyarakat di sana berkembang jauh lebih pesat dalam segala aspek. 4. Kota Terbersih Kota Tanjungbalai pernah beberapa kali menerima Anugerah Adipura sebagai salah satu kota terbersih se-Indonesia. Tanjungbalai sudah mendapatkan Piala Adipura selama tujuh kali dan Sertifikat Adipura satu kali. 5. Kota Terpadat Sebelum diperluas dari hanya 199 hektare (2 kilometer persegi) menjadi 60,52 kilometer persegi, kota ini pernah menjadi kota terpadat di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk lebih kurang 40.000 orang dengan kepadatan penduduk lebih kurang 20.000 jiwa per kilometer persegi. Demikianlah beberapa fakta tentang Kota Tanjungbalai. Ya, sebuah kota di bibir Selat Malaka yang sarat dengan sejarah. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment