Kontroversi Viral: Ebit Lew Dituding Memalsukan Konten Makeover dengan Influencer Terkenal

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
SINJAI, insidepontianak.com – Kontroversi hangat melanda media sosial setelah seorang pengkhotbah dan dermawan terkenal asal Malaysia yakni Ebit Lew. Ebit Lew, diduga memalsukan konten makeover yang melibatkan seorang influencer terkenal @.mondy_tatto yang memiiliki 1,2 M Followers Video viral yang menampilkan Ebit Lew mendandani seorang pengemis bernama Mondy, rupanya mengundang pertanyaan tentang keaslian kontennya. Kontroversi ini bermula ketika seorang pengguna media sosial dengan akun bernama Zac mengungkapkan dugaan penggunaan influencer asing oleh Ebit Lew dalam video makeover-nya. Menurut Zac, Ebit Lew terlibat dalam aksi pemalsuan konten dengan tujuan mendapatkan popularitas. Dalam video yang menjadi perbincangan netizen, Ebit Lew terlihat bertemu dengan seorang gadis pengemis bernama Mondy di Jakarta, Indonesia. Mondy, yang memiliki tato di seluruh tubuhnya, termasuk wajah dan matanya, mengaku sebagai seorang janda berusia 21 tahun yang hidup dalam kesusahan. Ebit Lew memberikan bantuan berupa uang santunan dan setelan gamis lengkap dengan jilbab panjang kepada Mondy, yang kemudian membuatnya terlihat berbeda dan cantik. Namun, kejadian ini mendapat sorotan setelah netizen menemukan bahwa Mondy sebenarnya seorang influencer TikTok terkenal sebelum bertemu dengan Ebit Lew. Dengan lebih dari 1,2 M pengikut di TikTok, Mondy telah memiliki reputasi sebagai seorang model sebelum video makeover tersebut diunggah. Reaksi netizen pun beragam. Banyak yang mengkritik Ebit Lew atas dugaan pemalsuan konten dan penggunaan agama untuk mendapatkan popularitas. Namun, ada juga yang tetap memberikan komentar positif mengenai perubahan penampilan Mondy yang kini berhijab. Hingga saat ini, Ebit Lew belum memberikan pernyataan resmi terkait kontroversi ini. Netizen dan masyarakat umum masih menunggu klarifikasi dan tanggapan dari tokoh yang kerap berkeliling Malaysia dan dunia untuk membantu orang lain yang membutuhkan ini. Kisah kontroversial ini terus menjadi perbincangan hangat di Malaysia dan menjadi pelajaran bagi para pengguna media sosial untuk selalu memeriksa keaslian dan kejujuran konten yang mereka konsumsi. Kontroversi ini menunjukkan betapa pentingnya integritas dan transparansi dalam dunia konten digital, serta perlunya kewaspadaan dan penilaian kritis dari masyarakat dalam menerima informasi yang disajikan melalui media sosial. Penting bagi kita sebagai konsumen konten untuk senantiasa menjaga kecerdasan dan kehati-hatian dalam mengevaluasi informasi yang kita terima di media sosial Dengan demikian, kita dapat menghindari penyebaran konten yang mungkin memanipulasi fakta atau menggunakan agama sebagai sarana mendapatkan popularitas. Mari kita selalu berpegang pada nilai integritas dan transparansi dalam menjalani aktivitas di dunia digital. (Zumardi IP)***
Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

Ok

Berita Populer

Seputar Kalbar