Viral Remaja Sejoli Panjat Patung GWS di Bali Berakhir Minta Maaf, Bupati Tabanan Marah Besar

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PROBOLINGGO, insidepontianak.com – Tengah viral remaja sejoli berani panjat patung GWS (Garuda Wisnu Serasi) di Tabanan, Bali berujung minta maaf dan membuat Bupati Tabanan marah besar. Pasangan remaja sejoli yang panjat patung GWS ini pun akhirnya meminta maaf, pasalnya aksi nekat tersebut membuat beberapa pemuka agama dan Bupati Tabanan naik pitam. Aksi dari remaja sejoli yang panjat GWS ini pun terekam di media sosial. Oleh karena itu, mereka pun langsung meminta maaf usai tindakan tidak terpuji itu mendapat perhatian netizen. Adapun aksi tersebut, telah viral melalui platform Instagram. Salah satu pengunggahnya adalah pemilik akun @infotabanan, warganet yang menyaksikan melalui video itu pun ikut mengecam perbuatan mereka. Terlihat di dalam video tersebut, nampak dua orang remaja berusaha memanjat patung GWS yang terletak di sisi timur Taman Bung Karno Tabanan Bali. Usai mencapai di atas sebuah altar yang cukup tinggi, tepatnya di basah sayap patung mereka pun duduk berselonjor santai sambil memainkan smartphone. Melihat perbuatan mereka, salah satu pengunjung mencoba untuk menegurnya. Sayangnya peringatan tersebut tidak diindahkan, remaja di dalam video itu pun tampak membuang muka. Dalam deskripsi yang diterangkan, aksi pemanjatan patung yang dianggap suci oleh kaun Hindu Bali ini telah viral sejak hari Minggu (18/6) lalu. Patung Garuda Wisnu Serasi ini sendiri juga berdekatan dengan Pura Dalem Tabanan Sakanan Baleran. Ketika telah tersebar, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya yang melihat aksi tersebut langsung marah. Komang pun meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) malaporkan aksi remaja sejoli ke pihak aparat penegak hukum. "Saya sudah sampaikan kepada OPD terkait terhadap hal ini dan minta tolong laporkan ke aparat hukum sehingga ditindak tegas," ujar Sanjaya. Dia juga tidak habis pikir, aksi nekat mereka melampaui batas ketentuan etika yang berlaku. Menurutnya, tindakan tersebut sudah mencoreng nilai sopan santun dan estetika. "Kok ada saja oknum cari sensasi yang bukan-bukan," sambungnya. Lebih lanjut dia menerangkan, bahwa perbuatan mereka sudah bisa termasuk penodaan terhadap simbol agama masyarakat setempat. Artinya, Bupati Tuban berharap mereka segera mendapat teguran dan sanksi agar bisa mengambil pejaran dari efek jera. "Apanya ketertiban umum? Itu sudah termasuk pelecehan simbol agama juga lho. Ada Dewa Wisnu dan garuda yang di Hindu sangat disucikan dan diagungkan," kata Sanjaya. Bila dipandang tidak akan membuat kapok, Komang berharap pihak terkait mau meprosesnya secara hukum. "Kalau tidak ada efek jera laporkan ke polisi," pungkasnya. Dilain pihak, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Tabanan, I Gusti Putu Winiantara mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil mengidentifikasi remaja yang memanjat patung GWS. "Dari Tabanan semua (pelakunya). Kalau tidak salah, satunya berusia 14 tahun, lainnya 13 tahun. Kami masih mempertimbangkan (permintaan maaf)," ujarnya, sebagaimana dilansir oleh Insidepontianak pada Jum'at (23/6). Meski telah diketahui terkait identitasnya, motif dua remaja yang dimaksud sendiri masih belum terungkap. "Mungkin, namanya anak-anak muda, iseng ingin nongkrong," lanjutnya. Sekarang, UPTD Taman Budaya yang berada di bawah naungan Dinas Kebudayaan tengah meningkatkat pengawasan disekitar patung GWS. Mereka berharap, aksi dalam video viral yang dilakukan oleh remaja sejoli itu tidak terulang. (Dzikrullah) ***
Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar