Intervensi Pemerintah Turunkan Inflasi Lewat Gerakan Pangan Murah

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PONTIANAK, insidepontianak.com - Tingkat inflasi menjadi tantangan beberapa negara berkembang. Di Indonesia pemerintah terus berupaya menurunkan angka inflasi sesuai arahan Presiden RI untuk jangan berpuas diri terutama terhadap dampak krisis global menjadi tantangan menghadapi bersama. Salah satunya dengan menjaga inflasi pada sektor pangan sehingga seluruh sektor memulai tantangan pangan. Pemerintah terus mengintervensi dalam penanganan inflasi yang ada di seluruh kawasan nusantara. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dengan harapan angka inflasi dapat ditekan sehingga masyarakat tak merasakan dampak kenaikan beberapa bahan pokok. "Tentu intervensi ini yang dapat menurunkan harga yang tinggi sehingga koordinasi antara pemerintah pusah harus dilakukan pemerintah daerah agar dapat menekan angka inflasi," ungkap Tito saat membukanya Gerakan Pangan Murah yang disiarkan secara langsung melalui daring di Kantor Diswanak Kalbar, Senin (26/6/2023). Menurutnya dari angka inflasi yang mencapai 5,9 persen secara year on year angka tersebut menurun hingga 4 persen dan dengan kerjasama yang baik ia yakin akan turun hingga 3 persen. "Dengan membuat gerakan seperti gerakan pasar murah untuk segera dilaksanakan di daerah meski dan ada banyak hal yang bisa dilakukan kawan di daerah. Melakukan gerakan pasar murah salah satunya dapat dilakukan dan digerakkan diseluruh kawasan di Indonesia," paparnya. Pemerintah pusat juga terus berkoordinasi untuk memantau harga dari pemerintah yang telah diatur pusat dan daerah. "Khusus untuk makanan minuman dan sembako pentingnya kerjasama dilakukan terutama dalam bahan pangan pokok," jelasnya. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengakui beberapa harga berubah seperti harga ayam dan telur naik karena kebutuhan masyarakat. "Namun jika sosialisasi produk dalam negeri terus disampaikan pemerintah salah satunya dalam menangani ketahanan pangan di Indonesia saya yakin kita akan mengalami penurunan angka inflasi," jelasnya. Kepala Balai Pangan Arif Prasetio Adi menjelaskan jika gerakan pangan menjadi aksi nyata peran semua dalam mengatasi krisis pangan. "Momentum yang sangat membanggakan dalam menjaga pangan dari hulu hingga hilir," terangnya. Diakuinya berkat koordinasi yang baik termasuk para menteri terus melakukan dan memantau harga pangan dipasar modern dan trasdionoal terhadap harga pangan nasional, maka angka inflasi terus ditekan hingga masyarakat tak merasakan dampaknya. "Terus bersinergi dan berkoordinasi termasuk para Gubernur dan Bupati se-Indonesia dalam mengatasi kebijakan pangan nasional," cetusnya. Gubernur Kalbar Sutarmidji saat pemaparan menyatakan jika angka inflasi Kalbar di Kalbar untuk tahun 2023 ini dibawah 3 persen. "Sesuai arahan Mendagri tadi untuk Kalbar kami targetkan angka inflasi di 2023 dibawah 3 persen," jelasnya usai pemaparan dihadapan Mendagri, Mendag secara Daring saat gelaran Gerakan Pasar Murah di Pontianak. Dijelaskannya beberap upaya dalam menekan angka inflasi di 14 Kabupaten/kota meski beberapa harga ada yang naik namun untuk sembako harga masih stabil. "Gerakan pasar murah ini sudah kami lakukan tentu dengan target menurunkan harga inflasi dikawasan Kalbar," tutupnya. ***
Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar