Setalah Ditangkap Polisi karena Konten Tak Senonoh, TikTokers Popo Barbie Minta Maaf

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

SINJAI, insidepontianak.com – TikTokers Popo Barbie, meminta maaf kepada publik atas perbuatannya membuat konten tak senonoh mengandung pornografi bersama patung.

Permintaan maaf ini disampaikan Popo Barbie setelah ia ditangkap pihak Polres Kerinci. Adapun konten yang dibuat Popo yaitu, memperlihatkan adegan pornografi bersama patung. Katanya, vidoe itu semua hanya untuk koleksi pribadi.

Namun apes, video tersebut malah menyebar di media sosial. Menjadi trending di Twitter pada Sabtu (1/7/2023). Sontak, menjadi buah bibir warga net. Juga meresahkan masyarakat.

Konten tak senoh itupun dilaporkan ke Polres Kerinci. Anggota Satreskrim bergerak cepat mengamankan Popo.

"Saat ini yang bersangkutan dalam proses pemeriksaan," kata Kasat Reskrim Polres Kerinci, AKP Edi Mardi.

Setelah ditangkap, barulah Popo meminta maaf kepada seluruh warga Indonesia dan netizen. Ia mengaku salah.

"Saya, Popo, ingin meminta maaf kepada seluruh warga Indonesia dan netizen atas video saya dengan patung yang menghebohkan," kata Popo lewat videp yang kembali viral di TikTok.

Dalam video klasifikasinya, Popo menegaskan bahwa video tersebut sebenarnya hanya ditujukan untuk penggunaan pribadinya.

Ia juga menegaskan bahwa dia bukanlah orang yang mengunggah video tersebut ke dalam status WhatsApp miliknya.

Menurutnya, ponsel Android miliknya hilang sejak 2 bulan yang lalu dan diduga telah diambil oleh seseorang.

Ponsel tersebut tidak memiliki fitur keamanan seperti password atau pola pengunci, sehingga orang yang menemukannya dapat mengakses kontennya.

Popo Barbie berharap klasifikasinya dapat memperjelas situasi yang terjadi,dan menghentikan penyebaran konten yang tidak pantas tersebut.

Baginya, peristiwa ini menjadi pelajaran. Dia berjanji untuk lebih berhati-hati dan bertanggung jawab terhadap konten yang diunggahnya ke platform TikTok.

Klarifikasi dan permintaan maaf Popo Barbie ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh video yang viral.

Hal ini juga menjadi pengingat bagi semua pengguna media sosial untuk lebih berhati-hati dalam mengelola konten dan privasi mereka. (Zumardi IP)***

Leave a comment