Terungkap Fakta Wanita Imami Salat Jamaah Pria di Langkat, Ternyata Video YouTube yang Dipotong
PROBOLINGGO, insidepomtianak.com – Telah tersebar di dunia maya, rekaman seorang wanita mengimami salat jamaah pria.
Namun, setelah dikroscek ke pihak-pihak terkait, rupanya video YouTube yang telah dipotong-potong oleh oknum tak bertanggung jawab.
Dinarasikan di berbagai media sosial, bahwa video wanita yang sedang imami salat jamaah pria tersebut diduga melakukan penyimpangan agama yang berlokasi di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut).
Tidak hanya itu saja, lokasi pembuatan dari rekaman wanita imami salat jamaah pria itu pun juga dituduh memakmurkan ajaran tersebut di Langkat, Sumut.
Sebelumnya diberitakan oleh Insidepontianak, Minggu (2/7/2023), bahwa Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Langkat, Provinsi Sumut telah menidentifikasi kejadian perkara.
Sekretaris MUI Langkat, Ishaq Ibrahim menjelaskan bahwa lokasi yang diduga menjadi tempat aliran tersebut berada di pondok pesantren Al-Kafiyah di Kecamatan Secanggang.
Oleh sebab itu, pihaknya tengah menyusun agenda untuk berkunjung ke ponpes tersebut untuk menemukan jawaban pastinya.
Sebelumnya, video tentang seorang imam perempuan yang memimpin salat jemaah pria tersebut telah ramai ditemukan di berbagai media sosial.
Salah satunya terdapat di akun TikTok dengan nama akun @daily.post. Rekaman pendek ini telah mendapat viewers lebih dari sebanyak 8 juta kali.
Tidak hanya itu saja, akun Instagram @lambe_turah juga ikut mewartakan hal yang serupa pada postingannya.
Menanggapi hal tersebut, Kasat Intel Polres Langkat AKP M Syarif Ginting menjelaskan bahwa pihaknya telah mempertemukan dan melakukan mediasi antara MUI dan pihak pembuat video tersebut.
Berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut, video yang telah viral ini sebenarnya digagas oleh Padepokan Sandang Sejagat yang berlokasi di Hinai Kiri, Kecamatan Secanggang, Langkat, Sumut.
Pimpinan Padepokan Sandang Sejagat, Sunaryo atau biasa dikenal degan sebutan Mas Karyo membenarkan tentang video yang dibicarakan warganet tersebut.
Lebih lanjut dia menjelaskan, bahwa gagasan pembuatan video tersebut dilakukan oleh pihaknya dan diambil di salah satu kawasan Ponpes Al-Kafiyah.
Namun, video yang telah tersebar itu sebenarnya bukan sedang melakukan praktek salat yang menyimpang. Rekaman ini telah tayang di channel YouTube milik padepokan dalam bentuk video edukasi.
Niat pembuatan seperti rekaman tersebut juga dimaksudkan untuk memberi hiburan semata. Murni bukan karena ingin melakukan penyelewengan praktik agama apapun.
"Dari awal chanel YouTube dibuat hanya untuk hiburan semata-mata, dan tidak bermaksud menyinggung atau menistakan agama serta tidak bermaksud membuat kontroversial dalam masyarakat," ujar Karyo.
Lebih lanjut dia menjelaskan, video yang telah viral itu sebenarnya merupakan bagian scene dari film pendek yang berjudul "Pesantren Sesat Dapat Menghapus Dosa".
Ketika telah diterbitkan untuk tujuan hiburan dan edukasi, video tersebut malah diambil oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk dipotong dan diedit.
"Video tersebut viral karena adanya oknum yang memotong atau mengedit video dengan adegan penyimpangan yang dilakukan Ponpes Al-Khafiyah, tanpa melihat isi penuh dalam video yang sebenarnya," ujar Karyo.
Melalui editing oleh oknum itu, video tersebut kemudian menarasikan tentang ajaran seorang wanita imami salat jamaah pria di Langkat, Sumut dinarasikan dengan konotasi negatif. (Dzikrullah)***
Penulis : admin
Editor :
Penulis : admin
Editor :
Leave a comment