Nilai Kearifan Lokal Penting untuk Kemajuan Masyarakat, Sri Hartini: Generasi Sekarang Wajib Tahu

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PONTIANAK, insidepontianak.com – Kearifan lokal menjadi hal wajib yang harus dikembangkan dan dilestarikan, khususnya di Kalimantan Barat. Pamong Budaya Ahli Utama Direktoral Jenderal Kebudayaan Kalbar, Sri Hartini saat ditemui menyatakan bahwa nilai-nilai kearifan lokal budaya sangat penting bagi perkembangan masyarakat. Itu ia sampaikan saat menjadi narasumber 'Kegiatan Rapat Koordinasi Teknis dan Sosialisasi Program Pelestarian Kebudayaan Tahun 2023' di Hotel Golden Tulip Kota Pontianak, Senin (10/7/2023). Sri Hartini mengingatkan bahwa nilai-nilai kebudayaan harus dikonsentrasikan karena selama ini masih dianggap nilai budaya dibelakang. “Padahal kebudayaan itu justru menjadi pokok seluruh pembangunan di bidang apa saja. Karena bicara soal kebudayaan berarti kita berbicara soal citra, rasa dan karya,” kata Sri Hartini. Berbicara soal nilai kebudayaan, ia berujar hal ini adalah kebiasaan yang sudah dilakukan lelehur dari jaman dahulu. Kemudian harus disampaikan dari generasi ke generasi. Ia oun menegaskan nilai budaya pasti ada benang merah dengan nilai-nilai Pancasila itu tidak bisa dipungkiri. Nilai-nilai kearifan lokal harus terus disampaikan dan digali. Tidak luput juga bahwa nilai-nilai kebudayaan saat ini mestinya menjadi bahan ajar. "Jika tidak menjadi bahan ajar maka akan dilupakan," ucapnya. Seperti yang diketahui dasar hukum Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XII adalah Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2022 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelestarian Kebudayaan. Hingga saat ini Pemerintah Provinsi Kalbar memiliki 610 warisan budaya tak benda yang sudah tercatat. Dari jumlah itu, telah ditetapkan sebanyak 60 warisan budaya. Warisan budaya sudah ditetapkan diharapkan bisa menjadi eksistensi agar dapat lebih dikenal dan diminati oleh masyarakat lebih luas dengan tujuan kesejahteraan rakyat. Strategi untuk mengenalkan dalam pelestarian budaya dapat dilakukan sedini mungkin. “Seperti makanan tradisional. Supaya eksistensi tidak kalah dengan makanan luar, salah satunya adanya pengenalan dini dan doktrin yang dilakukan orang tua agar mengenalkan makan tradisional lebih enak dibanding makanan luar,” kata Sri Hartini. Peran pemerintah daerah juga diharapkan harus turun tangan dengan mendukung UMKM Kalimantan Barat. "Tentu agar produk-produk tradisional dapat lebih dikenal dan mendapatkan eksistensi yang tinggi," ucapnya mengakhiri. (greg)***
Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar