Dinasehat Guru, Bocah Siswa SD Nagari Sariak Laweh Malah Ngamuk!

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
SINJAI, insidepontianak.com – Fenomena meningkatnya kejadian siswa berani melawan dan menggunakan kata-kata kotor pada guru menjadi perhatian serius bagi masyarakat setempat. Salah satu sekolah dasar di SD Nagari Sariak Laweh mengalami insiden yang menggemparkan, saat seorang anak sekolah menantang seorang guru perempuan untuk berkelahi. Anak Sekolah di salah satu SD di Nagari Sariak Laweh, Kec. Akabiluru, Kab. Lima Puluh Kota berani melawan hingga berkata-kata kotor pada guru, duh mirisnya. Entah karena merasa ada yang siap membela dan melindungi, di berbagai tempat kian hari makin marak kejadian murid berani melawan pada gurunya. Belum diketahui secara pasti apa penyebab meningkatnya kekerasan siswa terhadap guru, namun fenomena ini semakin marak terjadi di berbagai tempat. Para pihak berkepentingan menyatakan keprihatinan mendalam dan mendesak untuk mengatasi masalah ini dengan serius. Seorang ibu guru di sekolah tersebut berusaha memberikan nasihat kepada siswa yang bersikap agresif, namun justru mendapatkan penolakan dan perlawanan. Siswa tersebut bahkan menggunakan kata-kata kotor dan menantang sang guru untuk berkelahi. Kepala Sekolah di SD tersebut menyatakan keprihatinan dan komitmen untuk mengatasi masalah ini. Pihak sekolah bersama konselor telah melakukan pendekatan dengan orang tua siswa terlibat untuk mencari pemahaman lebih dalam tentang penyebab perilaku tersebut. "Kami menyadari pentingnya mencari solusi bersama untuk mengatasi masalah ini. Kolaborasi dengan orang tua dan pihak terkait lainnya sangat diperlukan dalam menemukan akar permasalahan dan mencegah kejadian serupa di masa depan," ujar Kepala Sekolah. Tantangan bagi guru dalam menghadapi kekerasan siswa menjadi fokus pembahasan dalam rapat internal di sekolah tersebut. Upaya untuk meningkatkan kemampuan manajemen kelas dan penanganan konflik akan menjadi bagian dari langkah-langkah pencegahan. Selain itu, sekolah juga berencana untuk mengadakan pelatihan bagi para guru dalam menghadapi situasi yang sulit dan memberikan dukungan bagi siswa untuk mengatasi masalah emosional mereka. Terkait kekhawatiran ini, masyarakat dan pihak berwenang dari Dinas Pendidikan setempat juga diharapkan turut berperan aktif dalam mencari solusi bersama untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung bagi para siswa dan guru. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, namun dengan komitmen dan kerjasama semua pihak, diharapkan kekerasan siswa terhadap guru dapat diminimalisir dan pendidikan di Nagari Sariak Laweh dapat berjalan dengan baik untuk masa depan yang lebih baik. Di akhir berita ini, kami berharap fenomena kekerasan siswa terhadap guru di Nagari Sariak Laweh dapat segera ditangani dengan serius. Keprihatinan masyarakat dan pihak berwenang dalam mengatasi masalah ini harus diiringi dengan langkah-langkah konkret dan kolaboratif dari semua pihak terkait. Melalui upaya pendekatan, komunikasi, dan pelibatan aktif orang tua, sekolah, serta pihak terkait, diharapkan akar permasalahan dapat teridentifikasi dan solusi yang tepat dapat diimplementasikan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan mendukung bagi para siswa dan guru. Pendidikan yang bermutu hanya dapat tercapai jika ada rasa saling menghormati dan bekerja sama di antara semua elemen di dalamnya. Kami mengajak semua pihak untuk bersatu tindakan dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif, di mana guru dapat mengajar dengan nyaman dan siswa dapat belajar dengan baik. Semoga langkah-langkah yang diambil akan membawa perubahan positif bagi pendidikan di Nagari Sariak Laweh dan menyongsong masa depan yang lebih cerah. (Zumardi IP)***

Leave a comment