Viral Pencurian HP di Cipete Memicu Kontroversi, Korban Digebuki oleh Warga karena Dituduh Maling

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
SINJAI, insidepontianak.com – Kejadian pencurian handphone di Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, telah menggegerkan warga setempat. Tidak hanya karena aksi perampasan itu sendiri, tetapi juga karena tragisnya insiden yang menyusul. Korban perampasan, Ridho, malah menghadapi tindakan kekerasan dari warga setempat setelah dituduh sebagai maling motor. Menurut Ketua RW 07, Eko Rahardjo, peristiwa berawal saat Ridho berencana membeli makanan di warteg di Jalan Haji Jian Raya. Namun, nasib sial menimpanya ketika dua orang tak dikenal menghentikannya dengan menggunakan sepeda motor. Merasa tak bersalah, Ridho berusaha membantah tuduhan tersebut. Namun, usahanya sia-sia karena pelaku bersikeras bahwa Ridho telah mencuri handphone. Pelaku mengklaim bahwa baju yang dikenakan Ridho mirip dengan penjahat yang melakukan pencurian sebelumnya. "Awalnya, saya kira mereka hanya bercanda atau mungkin salah paham. Tapi mereka terus memaksa dan mengancam saya," kata Ridho dengan wajah lebam akibat pengeroyokan. Para pelaku menuntut agar Ridho menunjukkan handphonenya, dan tanpa ragu-ragu, mereka merebutnya dan melarikan diri. Sadar akan situasinya, Ridho berteriak minta pertolongan kepada warga sekitar untuk mengejar para pelaku. Namun, apa yang terjadi selanjutnya justru mengejutkan banyak orang. Warga yang mendengar teriakan Ridho justru menganggapnya sebagai komplotan maling dan langsung melancarkan tindakan kekerasan terhadapnya. Kapolsek Metro Kebayoran Baru, Kompol Tribuana Roseno, menjelaskan bahwa saat itu warga belum mengetahui adanya rekaman CCTV yang memperlihatkan Ridho sebagai korban perampasan, bukan sebagai pelaku. Hal ini menyebabkan kejadian pemukulan terjadi. Kasus ini telah mencuat ke publik dan memunculkan kontroversi tentang kejahatan dan cara penanganannya. Warga diminta untuk lebih berhati-hati dalam menanggapi situasi serupa di masa depan dan memberi kesempatan kepada pihak berwenang untuk menyelesaikan kasus tersebut dengan cara yang sesuai dengan hukum. Kasus kekerasan seperti ini menunjukkan pentingnya pendekatan yang lebih bijaksana dan rasional dalam menangani situasi kriminal. Semua orang berhak atas keadilan dan perlakuan yang manusiawi, tanpa harus menjadi korban kekerasan atau ketidakadilan. Semoga kejadian tragis ini menjadi pelajaran bagi kita semua tentang pentingnya menghindari tuduhan tanpa bukti yang cukup dan mengedepankan prinsip keadilan serta penghormatan terhadap hak asasi manusia. Situasi seperti ini mengingatkan kita untuk selalu bertindak dengan bijaksana dan tidak terburu-buru dalam menilai orang lain. Mari tingkatkan kesadaran dan edukasi dalam masyarakat tentang pentingnya menghormati proses hukum dan memberikan kesempatan kepada pihak berwenang untuk menangani kasus-kasus kejahatan. Tindakan kekerasan bukanlah solusi dan hanya akan menimbulkan lebih banyak masalah. Kepolisian diharapkan dapat terus berperan aktif dalam memberikan pendekatan yang profesional dan bijaksana dalam menangani kasus kriminal. Serta, masyarakat diharapkan dapat saling mendukung untuk menciptakan lingkungan yang aman, adil, dan harmonis bagi semua. Melalui edukasi dan kesadaran yang lebih tinggi, semoga kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan. Mari kita bersama-sama menciptakan masyarakat yang beradab, toleran, dan mendukung penegakan hukum yang adil bagi kebaikan bersama.(Zumardi IP)***
Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar