Unisma Gelar Sarasehan Nasional Bersama PTNU se-Indonesia

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MALANG, insidepontianak.com - Universitas Islam Malang atau Unisma merupakan perguruan tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) terbaik di Indonesia.

Peringkat pertama di jajaran PTNU, baik dalam perangkingan Kemendikbudristek RI maupun oleh Unirank.

Meskipun begitu, Unisma tidak ingin maju sendiri. Unisma ingin maju bersama. Bergandengan tangan bersama seluruh PTNU se Indonesia.

Hal itu diungkapkan Rektor Unisma, Prof. Dr. Maskuri, M.Si saat membuka acara Sarasehan Nasional, Sabtu (19/8/2023).

Komitmen tersebut diungkapkan Prof Maskuri di hadapan seluruh pimpinan PTNU dan Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbud Ristek RI. Dr. Sri Suning Kusumawardani, ST., MT.

Dalam sambutannya, Prof Maskuri mengatakan kegiatan Sarasehan akan menjadi good practice seluruh PTNU. Unisma sendiri sudah Terakreditasi Unggul Institusi.

Dengan 13 program studi yang sudah berstatus Akreditasi Unggul dan 7 Prodi yang sudah Akreditasi Internasional ASIIN dan FIBAA di Jerman.

“Tiga prodi kita masih menunggu hasil Akreditasi Internasional. Insyaallah September hasilnya akan turun,” katanya.

Performa Unisma dalam menjalankan program Kemendikbudristek sudah tidak diragukan. Bahkan dalam bidang riset, kampus Hijau ini mendapat pembiayaan terbesar di kalangan Perguruan Tinggi Swasta.

“Kami support betul seluruh program Kemendikbudristek. Baik dalam konteks akademik, kemahasiswaan maupun di bidang riset,” tambahnya.

Program-program strategis juga terus digalakkan. Diantaranya menjalin kerjasama dengan 35 negara. Baik melalui program transfer kredit, student exchange, termasuk program KKN dan PKL di luar negeri.

International Conference juga rutin dilaksanakan. Baik untuk mahasiswa maupun dosen.  Sharing keilmuan maupun hasil riset menjadi budaya Unisma bersama perguruan tinggi luar negeri.

“Temanya beragam, baik tentang enterpreneur, hasil riset, hasil pengabdian kepada masyarakat, dan sebagainya. Biasanya diikuti oleh lebih dari 40 negara. Ini bagian dari strategi kami dalam upaya internasionalisasi Unisma,” tutur Pria asal Tuban tersebut.

Prof Maskuri mengungkapkan, saat ini Unisma sudah melalui milestone yang keempat. Tidak lama lagi akan memasuki Entrepreneur University.

Inisiatif untuk kelas internasional terus dimaksimalkan. Misalnya program entrepreneur, Unisma telah menjalin kerjasama dengan negara Taiwan dan Korea. Dua negara ini dinilai memiliki Technopark yang bagus.

Di sisi lain, Prof Maskuri menegaskan, kemampuan intelektualitas dan rasionalitas tidak cukup. Bahkan tidak memberi manfaat tanpa didasari dengan Spiritual dan Moralitas yang kokoh.

Karena itu, di kegiatan Sarasehan kali ini Unisma bersama para pimpinan PTNU membahas hal-hal penting yang berkaitan dengan moralitas. Khususnya tentang intoleransi, bullying, kekerasan seksual dan sebagainya.

“Maka harus ada gerakan bersama yang saling support satu sama lain,” imbuhnya.

Hadir secara daring dalam kesempatan ini, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbud Ristek RI. Dr. Sri Suning Kusumawardani, ST., MT. Dia menyampaikan materi dengan judul :

Kebijakan pemerintah tentang penanganan dan penanggulangan anti kekerasan seksual, anti intoleransi, anti perundungan dan peningkatan kinerja akademik.

Wakil Rektor 1 Unisma, Prof. Dr. Junaidi, Ph.D mengatakan, kegiatan Sarasehan Nasional ini diikuti secara luring oleh 36 Pimpinan PTNU. Sementara sebanyak 260 PTNU mengikuti secara online.

Kegiatan ini mengangkat tema Peningkatan Kinerja Bidang Akademik dan Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama se Indonesia.

Kegiatan ini dalam rangka mengoptimalisasikan kerjasama sesama PTNU di Indonesia. Baik di bidang akademik maupun kemahasiswaan. “Di samping peningkatan kinerja. Juga mewujudkan PTNU sebagai kampus anti intoleransi, anti perundungan dan kampus anti kekerasan seksual. Semoga kerjasama ini dapat terjalin untuk semakin melejitkan kinerja PTNU,” terang Prof Junaidi.***

Leave a comment