Fakta Menarik Soal Masjid Bambu Kiram Kabupaten Banjar; dari Tanah Hibah hingga Arsitektur Lokal

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, Insidepontianak.com - Masjid Bambu Kiram di Kabupaten Banjar menambah lagi daftar masjid di Indonesia yang berbahan utama bambu. Masjid ini mengusung arsitektur lokal dan berdiri di tanah hibah dari masyarakat.

Tanah yang menjadi lokasi pembangunan Masjid Bambu Kiram Banjar ini seluas 9.447 meter persegi. Arsitektur masjid berbentuk perahu, bagian atasnya mirip Masjid Sultan Suriansyah.

Yang jelas, mengusung arisitek lokal dan berdiri di tanah hibah masyarakat, Masjid Bambu Kiram ini kini telah menjadi andalan wisata religi di Kabupaten Banar pun Kalimantan Selatan.

Melansir bisniswisata.co.id dan masjidbambukiram.com, Minggu (1/10/2023). berikut beberapa fakta menarik soal Masjid Bambu Kiram ini:

  1. Masjid Tertua
    Konsep ide pembuatan masjid yang diinisiatori oleh Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor ini terinspirasi dari sebuah masjid tertua di Kalimantan Selatan.

Masjid tua yang dimaksud adalah masjid yang menjadi simbol peradaban pertama masuknya agama Islam di Kalimantan Selatan yaitu Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin.

  1. Berbentuk Perahu
    Masjid Bambu Kiram ini jika dilihat bentuknya mirip jukung. Jukung adalah sebutan untuk perahu tradisional suku Banjar di Kalimantan Selatan.

Pun masjid ini memakai konsep 'Balanting Bambu'. Yaitu, alat penuntun dan penolong seseorang dalam melalui sungai berliku, berjeram, dan deras. Lanting bambu selalu mengapung dan kokoh diterpa batu sungai dan derasnya air.

  1. Bambu Khusus
    Bangunan masjid ini dibuat dari pohon bambu khusus yakni bambu langka dari Pegunungan Meratus. Aneka bambu ukuran besar dan kecil menjadi tangga, tiang, dan ventilasi disusun menjadi dinding.

Terdiri dari dua lantai. Yakni, lantai atas merupakan ruang utama yang digunakan untuk salat berkapasitas 250 jamaah dan lantai bawah tempat wudhu dan toilet.

  1. Ramah Lingkungan
    Elemen ramah lingkungan dapat dilihat dari mayoritas penggunaan bambu sebagai material bangunannya. Bangunan masjid sendiri dibangun berbentuk menyerupai perahu dengan banyak sudut segitiga.

Warna dari masjid ini didominasi oleh warna asli bambu yakni cokelat dan kuning di bagian eksterior juga bagian interiornya. Masjid ini juga termasuk dalam wilayah Kiram Park, destinasi green tourism di Banjar.

  1. Tanah Hibah
    Masjid Bambu Kiram ini dibangun di atas tanah hibah dari masyarakat. Luas tanahnya sekira 9.447 meter persegi.

Sementara desain masjid ini diperlombakan sehingga akhirnya dibuat sesuai dengan pemenang sayembara dan menjadi fasilitas pelengkap dengan biaya Rp11,9 miliar, selesai pada Desember 2020.

  1. Nama Asli
    Masjid Bambu Kiram ini disebut demikian karena berada di Desa Kiram. Sejatinya namanya adalah Masjid KH Abdul Qadir Hasan.

KH Abdul Qadir Hasan adalah tokoh ulama Martapura kelahiran Tunggul Hirang, beliau adalah murid KH Asy’ari dan penyebar NU di Kalimantan Selatan.

  1. Dekat Martapura
    Masjid Bambu Kiram berlokasi di Desa Kiram, Banjar, Kalimantan Selatan atau berjarak kurang dari 35 kilometer dari Martapura, ibukota Kabupaten Banjar.

Masjid ini diketahui tergolong berada di kawasan terpencil namun berlokasi strategis karena memiliki jalur dekat jalan raya utama.

Demikian soal fakta menarik tentang Masjid Bambu Kiram yang berada di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment