Rumah Makan Torani Balikpapan Berawal dari Bandeng tanpa Duri yang Bukan Presto

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, Insidepontianak.com - Ikan bandeng dikenal memiliki duri yang banyak hingga dalam mengolahnya orang cenderung menggunakan teknik presto. Nah, cobalah ke Rumah Makan Torani Balikpapan.

Maksudnya, Rumah Makan Torani di Balikpapan ini mengolah bandeng tanpa duri tapi tidak menggunakan teknik presto. Dengan kata lain, duri bandeng dicabut dan bukan dilunakkan.

Artinya, bandeng di Rumah Makan Torani Balikpapan benar-benar tanpa duri. Sementara kalau memakai teknik presto, duri tetap ada namun lunak atau bisa dikonsumsi.

Melansir rmtorani.com, Rabu (18/10/2023), Rumah Makan Torani baru berdiri pada 5 April 2007 dan usaha bandeng tanpa duri ini awalnya hanya sekadar sebagai pemasok bagi rumah makan yang ada di Balikpapan.

Bandeng yang dimaksud dalam bentuk frozen alias beku. Akan tetapi penjualan ikan bandeng tanpa duri beku ini tidak berjalan lancar. Alasannya, rasa ketidakpercayaan terhadap ikan yang kaya akan jumlah durinya.

Ya, pada umumnya olahan bandeng yang sangat terkenal adalah bandeng presto. Sebagai informasi, presto adalah teknik memasak makanan dengan cepat menggunakan tekanan tinggi atau suhu tinggi.

Dengan teknik ini, dalam waktu singkat, daging atau tulang atau duri yang biasanya keras dapat menjadi lembut atau lunak hingga mudah dikunyah.

Tetapi, Torani memiliki teknik baru dalam mengolahnya. Yaitu, teknik pencabutan duri pada bandeng yang bertujuan memudahkan orang untuk menyantapnya.

Lalu, pada Bulan November 2006, tepatnya di Mall Fantasi Balikpapan, ada sebuah even atau pameran “Food Festival Balikpapan” dan diisi oleh berbagai macam kuliner.

Torani pun mengenalkan nama Toranifood dengan menjual ikan bandeng tanpa duri bakar dan pepes kepiting. Tidak seperti tenda-tenda kuliner lainnya, tenda Toranifood hanya menjual menu untuk dibungkus (take away).

Hal ini membuat pelanggan 'protes', pasalnya mereka juga ingin merasakan langsung ikan bandeng tanpa duri bakar dan pepes kepiting tadi. Mereka minta Toranifood menyediakan meja dan kursi.

Toranifood akhirnya mewujudkannya, diiringi dengan jumlah pelanggan yang terus bertambah hingga berhasil menjual rata-rata ikan bandeng tanpa duri 60 Kg- 90 Kg per malam.

Pada Maret 2007, seusai pemaren itu berakhir Toranifood pindah ke Jalan Jenderal Sudirman, Komplek Lembaga Permasyarakatan No 73, Stalkuda Balikpapan. Di sinilah namanya berubah menjadi Rumah Makan Torani.

Toranifood kemudian menjadi induknya, sebagaimana produk Toranifood saat ini adalah RM Torani, Torani Krispi, dan Torani Oleh-oleh.

Hingga kemudian 5 April 2007, di tempat yang baru itu Torani memulai lagi aktivitas dengan 12 orang karyawan, 6 meja dan 3 lesehan.

Hingga kini, Rumah Makan Torani telah memiliki ratusan karyawan dan beberapa cabang yaitu di MT Haryono Balikpapan dan Juanda Samarinda.

Demikian tentang Rumah Makan Torani yang ternyata berdiri karena produk bandeng tanpa duri. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment