Dari Biji Kopi Hingga Jadi Bubuk, Begini Ternyata Prosesnya

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, Insidepontianak.com - Biji kopi jenis liberika dan excelsa memang tidak sepopoluer saudaranya dari jenis arabika dan robusta. Meski begitu, kedua jenis ini memiliki kelebihan tersendiri.

Menariknya, beberapa kalangan cenderung menganggap liberika dan exselsa mirip bahkan sama. Namun, dianggap sangat berbeda dengan arabika dan robusta.

Untuk mengetahui bedanya dengan arabika dan robusta, hal ini dapat dilihat atau dirasakan langsung dari karakter rasa maupun bentuk dari biji kopi jenis liberica maupun excelsa yang unik.

Melansir kopikita.id, Sabtu (28/10/2023), sejatinya varian kopi liberika dan excelsa sebenarnya sudah tidak asing di telinga orang-orang yang cinta kopi. Namun, kedua varian ini belum dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia.

Indonesia sebagai salah satu produsen kopi yang terkenal di dunia memang lebih terkenal dengan varian Arabika dan Robusta. Oleh karena itu, pasar lokal dan industri kopi instan didominasi oleh dua jenis varian tersebut.

Yang jelas, biji kopi liberika bukanlah kopi yang berasal dari Indonesia. Liberika merupakan tanaman kopi endemik dari Liberia, Afrika Barat.

Pada awalnya, tanaman ini termasuk dalam golongan kopi robusta. Akan tetapi, para ilmuwan dalam pengelompokkan yang paling baru menyatakan bahwa tanaman kopi ini adalah spesies.

Walaupun bukan favorit peminum kopi dunia, kopi liberika terkenal akan aroma dan karakteristik rasanya yang unik. Varian kopi ini memiliki karakteristik rasa gabungan antara buah, aroma bunga, dan sedikit aroma kayu.

Biji kopi liberika berukuran lebih besar. Bahkan, ukurannya dapat mencapai dua kali lipatnya. Selain itu, buah kopi liberika memiliki kulit tipis dan juga berukuran besar.

Bentuk buah kopi liberika lonjong dan berukuran sekitar 18-33 milimeter. Dalam satu buah terdapat dua biji kopi yang masing-masing berukuran 7-15 milimeter.

Di samping keunikan citarasa dan ukuran biji, varian kopi liberika juga memiliki keunikan dilihat dari sisi ekosistem tumbuhnya. Liberika tumbuh di daerah dataran rendah pada ketinggian 2 meter diatas permukaan laut.

Bahkan, liberika bisa tumbuh juga di atas tanah yang kurang sekalipun atau tanah gambut.

Jenis kopi liberika masuk ke Indonesia pada tahun 1870-an dibawa oleh Belanda karena sebelumnya jenis kopi arabika yang dibawa ke Indonesia terkena serangan karat daun atau coffee rust.

Sama seperti kopi liberika, kopi excelsa bukanlah yang paling terkenal. Seluruh pasar kopi didominasi oleh arabika dan robusta dengan persentase 70 persen dan 28 persen. Barulah sisanya merupakan gabungan dari liberika dan excelsa.

Banyak yang menyamakan excelsa dengan liberika. Ini karena, sama seperti liberika, pohon kopi excelsa dapat tumbuh tinggi. Bahkan, banyak sumber yang mengatakan bahwa varian kopi ini satu varietas dengan Liberika.

Yang jelas, hal ini masih menjadi perdebatan sehingga beberapa peneliti menyatakan keputusan bahwa keduanya adalah jenis kopi yang berbeda.

Pasalnya, kopi excelsa memiliki karakteristik rasa dan aroma yang cukup berbeda dibandingkan liberika. Cita rasa excelsa cenderung lebih kompleks dan fruity atau kebuah-buahan, seperti kacang-kacangan, herbal, apel hijau, dan zaitun hitam.

Varian kopi Excelsa ini pertama kali ditemukan oleh botanis dari Prancis yang bernama August Chevalier pada 1905. Chevalier menemukan jenis kopi ini di daerah sekitar aliran Sungai Chari di Afrika Barat.

Oleh karena kedekatannya dengan kopi liberika, botanis Prancis yang bernaman Jelan Paul Antoine Lebrun memasukkan kopi excelsa sebagai varietas liberika dengan nama ilmiah coffea liberica var Dewerei. Nama ini kemudian menjadi nama ilmiah excelsa sejak 2006.

Walaupun tidak sepopuler kopi robusta ataupun arabika, excelsa tetap ditanam di beberapa negara karena keunikannya dan ketahanan tumbuhnya. Di Indonesia, varian kopi ini ditumbuhkan di beberapa daerah seperti Jambi, Riau, dan Jawa Timur.

Nah, lalu apa perbedaan yang jelas antara robusta-arabika dengan liberika-excelsa?

Pertama, aroma. Kopi liberika dan excelsa mempunyai aroma yang sangat khas sehingga mudah untuk dibedakan dari robusta atau arabika. Aroma kedua jenis kopi ini lebih menyengat tajam.

Kedua, rasa. Rasa pahit kopi liberika dan excelsa lebih kental dibandingkan dengan kopi robusta atau arabika. Umumnya, untuk menutupi aroma tajam dan rasa pahit itu, penyajian dicampuri dengan susu.

Ketiga, ukuran. Baik ukuran biji maupun buah kopi liberika dan excelsa lebih besar. Dan keempat, ketahanan. Dibandingkan dengan kopi robusta dan arabika, varian kopi liberika dan excelsa memiliki ketahanan hidup yang jauh lebih kuat.

Demikian soal perbedaan biji kopi liberika dan excelsa dibanding varian robusta dan arabika. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment