Jokowi Bicara Masalah Kepemimpinan Indonesia Masa Mendatang: Jangan Sampai Seperti Amerika Latin
PROBOLINGGO, inisidepontianak.com - Presiden RI ke-7 Joko (Jokowi) Widodo berkesempatan berbicara di acara Rakernas LDII. Dalam pidatonya, dia menyinggung masalah kepemimpinan Indonesia di masa depan yang harus kuat.
Masalah kepemimpinan Indonesia yang ideal itu, menurut Jokowi harus memilih pemimpin yang tangguh menghadapi masa depan. Pasalnya, banyak contoh Negara yang gagal membawa rakyatnya makmur.
Jokowi pun memberi sebuah contoh kepada Negara-Negara yang berada di Amerika Latin yang kebanyakan gagal menghadapi tantangan. Oleh sebab itu, dia berharap kepemimpinan Indonesia benar-benar siap dan tangguh.
Memang benar, Jokowi selalu mengharapkan agar kepemimpinan Indonesia selalu diisi oleh orang-orang yang kuat, baik dhohir dan batin. Sehingga, tantangan global tidak lagi menjadi batu sandungan bagi Nusantara.
Dia juga sangat tegas, menyebutkan bahwa meraih gelar Indonesia emas tidak muda. Harus banyak sekali berbagai rintangan dilalui dengan tegap.
"Menuju ke Indonesia emas tidak mudah, banyak tantangan yang harus kita selesaikan," kata Jokowi di hadapan para peserta Rakernas LDII di Grand Ballroom Minhaajurrosyiidin, Jakarta Timur, pada Selasa (7/11).
Jokowi yang berbicara masalah kepemimpinan ideal ini di acara LDII, ternyata juga dihadiri oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Salah satu ciri-ciri pemimpin yang dapat membawa Indonesia maju, menurutnya, yakni harus pandai membaca situasi terkini. Sehingga, mereka yang menduduki kursi kepemimpinan bisa mengetahui peluang yang menguntungkan untuk Negeri.
"Problemnya adalah diberi kesempatan dan tidak menggunakan. Ini yang kita tidak mau itu terjadi di negara kita Indonesia. Insyaallah kita bisa," ujar Jokowi.
Dia pun bergeser dengan mengamati Negara-Negara di benua Amerika Selatan. Mereka yang berada di teritori Amerika Latin termasuk dalam kategori yang gagal.
Alih-alih dapat merebut kesempatan itu, ternyata mereka hanya berjalan ditempat. Bukan menjadikan Negara yang kaya, melainkan terus berkembang dan bahkan ada yang jatuh ke kategori Negara miskin.
Selanjutnya, dia berharap pemimpin masa depan benar-benar harus bisa mengantarkan Indonesia ke gerbang emas. Terlebih lagi, mengarungi tantangan yang akan terjadi 10-15 tahun mendatang.
"Karakternya memang harus tetap semangat karena yang kita hadapi adalah tantangan. Oleh sebab itu sering saya sampaikan 2024, 2029, 2034 ini adalah momentum yang sangat menentukan Indonesia bisa melompat maju atau tidak, sehingga dibutuhkan kepemimpinan nasional yang kuat, persatuan yang kuat, kekompakan yang kuat," ujar Jokowi.
Salah satu contoh tantangan global ini berada di masalah Global. Khususnya, saat ini ketika perang antara Rusia-Ukraina sangat berdampak bagi perekonomian Indonesia.
Kemudian ada pula konflik yang berada di Gaza, Palestina. Meski keduanya memiliki jarak jauh dari Indonesia, bukan berarti hal tersebut tidak memiliki efek di Nusantara.
"Kelihatannya dulu saya berpikir, kita semua mungkin berpikir sama Ukraina jauh sekali dari Indonesia, apa dampaknya? Nggak akan lah berdampak kepada kita. Ternyata dampaknya nyata dan ada," ujar Jokowi
Oleh sebab itu, dia pun meminta kepada para peserta Rakernas LDII harus selektif ketika hendak memilih pemimpin. Dengan pilihan yang tepat, Indonesia masih memiliki kesempatan menuju ke masa emas di masa mendatang. (Dzikrullah) ***
Penulis : admin
Editor :
Leave a comment