Maraknya Kasus Kekerasan dan Pelecehan Seksual Terhadap Perempuan dan Anak, Ini Kata Aktivis Perempuan Sambas
SAMBAS, insidepontianak.com - Saat ini sedang marak kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak, dan pastinya menjadi perhatian banyak pihak, salah satunya Hairiah, sosok Tokoh perempuan di Sambas yang juga merupakan wakil bupati Sambas periode 2016 - 2021.
Hairiah, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Perempuan Indonesia Maju (PIM) Kalbar, mengungkapkan bahwa, ia merasa sangat prihatin terhadap kasus yang terjadi, terlebih Kabupaten Sambas menjadi salah satu wilayah yang cukup rentan terhadap kasus kekerasan perempuan dan anak.
Ia juga menyebutkan bahwa, yang biasanya menjadi faktor pendorong terjadinya kasus kekerasan bisa berasal dari pola asuh dan pengawasan keluarga.
“Dari pola asuh, relasi keluarga dimana pola asuh yang di alami sejak kecil, misalnya anak mengalami tindakan kekerasan sejak dari rumah, maka cenderung akan melakukan hal yg sama ketika mereka dewasa,” katanya .
Ia juga mengatakan, selain itu, faktor media sosial juga turut menjadi faktor penyebab terjadinya kekerasan terhadap anak dan perempuan.
“Konten-konten kekerasan dengan mudah didapat dan ditiru, biasanya dilampiaskan kepada teman atau orang yg berada dalam posisi yang tidak berdaya,” katanya.
Ia mengatakan, untuk mengatasai hal ini perlu kerja sama semua pihak, yang dapat memutus rantai kekerasan dimulai dari keluarga, lingkungan sosial, sekolah, dan lain sebagainya.
“Kebijakan yang telah dibuat harus diimplementasikan dalam penanganan kasus, misalnya UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual yang di terapkan pada pelaku. Dan juga sistem rujukan yg berjalan dengan efektif. Sehingga dapat berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, regulasi di tingkat desa serta peran masyarakat juga, sangat penting dalam upaya pencegahan.
“Efektifitas Babinkantibmas sebagai institusi garda terdepan di tingkat paling bawah yang dapat membantu masyarakat sangat penting untuk ada di setiap desa,” katanya. (Fauzi)
Penulis : Antonia Sentia
Editor : Wati Susilawati
Leave a comment