Sambu Group Masuk ke Padang Tikar Beli Kelapa, Petani Diuntungkan
KUBU RAYA, insidepontianak.com - Pemerintah Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, memastikan isu masyarakat menolak kehadiran PT Riau Sakti United Plantations atau PT RSUP (Sambu Group) yang membeli komuditas kelapa di Padang Tikar, tidak benar.
Justru, hadirnya perusahaan itu disambut baik oleh petani. Karena, PT RSUP membeli harga kelapa yang relatif tinggi. Alhasil, ekonomi petani jadi lebih membaik.
"Jadi, berita yang mengatakan masuknya PT Sambu bikin resah itu tidak benar. Tidak seperti itu," tegas Pelaksana harian atau Plh Camat Batu Ampar, Alfian kepada Insidepontianak.com, Selasa (21/5/2024).
Ia pun menyampaikan, Fokopimcam Batu Ampar, bersama para perangkat dan kepala desa, para petani, pengepul serta unsur kepolisian, berdiskusi dengan pihak PT RSUP.
Tujuannya untuk meminta penjelasan perusahaan soal mekanisme pembelian kelapa petani, supaya jelas dan tidak menimbulkan polemik bagi para pedagang kelapa lokal atau pengepul.
"Sudah kita musyawarahkan. Sudah kita rapatkan. Secara jelas, PT Sambu menjelaskan mekanisme mereka melakukan pembelian kelapa," kata Alfian.
Dan, dari hasil pertemuan itu, ia memastikan para kepala desa bersama perwakilan kelompok tani, kompak mendukung perusahaan tersebut agar terus membeli kelapa. Karena harganya bagus dan menguntungkan petani.
"Justru masyarakat petani, pengepul, pemerintah desa dan kecamatan sangat bersyukur adanya persuahaan ini," ucap Alfian.
"Karena selama ini harga kelapa di petani kita sangat rendah. Tapi dengan datangnya perusahaan skala besar ini, bisa membeli kelapa dengan harga tinggi. Menguntungkan petani kita," sambungnya.
Petani Sejahtera
Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan atau KTNA Batu Ampar, Aryansyah juga mengaku, hadirnya PT RSUP membuat ekonomi petani kelapa di Padang Tikar membaik. Karena harga kelapa yang dibeli cukup mahal.
Selain itu, petani juga dimudahkan karena buah kelapa bisa langsung dijual petani tanpa lewat pengepul.
Menurutnya, perusahaan itu datang membeli kelapa sekitar Maret 2024, sebelum Ramadhan, menggunakan kapal besar yang bersandar di dermaga Padang Tikar.
Kelapa yang dibeli bisa dalam bentuk kopra dan kelapa bulat yang sudah dikupas sabut atau kulit luarnya.
"Tapi, kebanyakan si perusahaan ini beli kelapa bulat," kata Ariansyah.
Menururnya, per minggu, PT RSUP bisa membeli kelapa petani sebanyak 200-500 ton. Kelapa ini akan diolah menjadi santan kara.
"Pabriknya ada di Riau," kata Ari
Harga kelapa dibeli per kilogram mulai dari Rp.3000-Rp3.300-san. Semua jenis ukuran dibeli. Inilah yang membuat petani senang, selain harganya yang mahal.
"Dulu, sebelum ada perusahaan ini masuk, harga kelapa petani kita itu, paling mahal Rp2.000-an. Bahkan pernah Rp1.000-an saja," ujar Ari.
Karena itu menurutnya, hadirnya PT RSUP masuk membeli kelapa dengan harga yang cukup bagus, dan stabil, membuat para petani lebih sejahtera. Kenaikan harga kelapa ini sudah lama didambakan petani.
"Maka, kami khawatir, kalau ada isu penolakan itu, membuat perusahaan kabur. Kalau itu terjadi, petani yang dirugikan. Karena selama ini, harga kelapa yang dibeli perusaan cukup tinggi," pungkasnya.***
Penulis : Abdul Halikurrahman
Editor : Abdul Halikurrahman
Leave a comment