Terkait Beasiswa dan Dana BOS, Ini Pesan Kadisdik Kalbar untuk Heri Mustamin

10 Juni 2024 10:54 WIB
Kadisdik Kalbar Rita Hastarita

PONTIANAK, insidepontianak.com - Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) adalah program pemerintah pusat untuk penyediaan pendanaan biaya operasional bagi satuan pendidikan yang bersumber dari dana alokasi khusus nonfisik. 

Meski demikian, Pemprov juga menyediakan Pembiayaan Beasiswa Pendidikan (PBP) yang bertujuan untuk meringankan beban orangtua siswa melalui SPP gratis.

Tujuan BOSP dan beasiswa/PBP sendiri untuk membantu biaya operasional sekolah dan meningkatkan aksesibilitas dan mutu pembelajaran bagi peserta didik.

Penyaluran dana BOSP kepada sekolah sesuai dengan nama yang terdaftar dalam dapodik dimana dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) Pemerintah Pusat langsung di transfer ke rekening sekolah, sehingga sesuai tugas dan fungsi Dinas Pendidikan melakukan pencatatan dana yang diterima oleh sekolah.

Hal itu dipaparkan Kadisdik Kalbar Rita Hastarita terkait pernyataan anggota DPRD Kalbar Heri Mustamin akan dana BOSP Kalimantan Barat.

"Semestinya Pak Heri Mustamin paham ni alurnye, jadi dana BOS itu langsung ditransfer dari pusat ke sekolah. Sekolah mengelola sesuai dengan Juknis dari Pusat," ungkap Rita.

Adapun yang dikritisi oleh Heri Mustamin terkait dengan pengelolaan dana BOSP dan beasiswa/PBP temuan BPK RI diantaranya adalah adanya kurang kelengkapan administrasi dan keterlambatan pembayaran pajak, namun hal ini telah ditindaklanjuti oleh sekolah untuk di bayar dan dilengkapi.

"Saran saya pak Heri Mustamin banyak-banyak turun ke sekolah agar tahu kondisi sekolah yang sebenarnya, jangan hanya menunggu laporan. Sehingga dapat memberikan masukan yang tepat untuk kemajuan pendidikan di Kalbar," paparnya.

Adapun peran Dinas Pendidikan dalam Pengelolaan BOSP dan beasiswa/PBP adalah memastikan sekolah telah menginput, mengupdate data dapodik sesuai kondisi riil paling lambat 31  Agustus.

Perencanaan, pencatatan penggunaan dana dan mengawasi sekolah dalam hal pelaporan.

"Audit oleh BPK RI dan Inspektorat selalu dilakukan setiap tahun, bukan hanya tahun ini saja. Jadi kemarin-kemarin juga sudah dilakukan pembinaan," tegasnya.

Ditegaskan kembali oleh Kadisdik Kalbar setiap tahun dinas melakukan pembinaan kepada sekolah berupa sosialisasi pengelolaan Dana BOSP dan beasiswa/PBP, pelatihan kepada Kepala Sekolah dan bendahara sekolah, pendampingan penyusunan perencanaan, verifikasi dan rekonsiliasi laporan. 

Bahkan Kepala sekolah menandatangani pakta integritas dan surat pernyataan pengelolaan keuangan sekolah.

"Yang detil-detil seperti ini sudah tertuang di dalam program kegiatan Dikbud, Dewan juga berperan dalam meng acc kegiatan tersebut," katanya.

Mengenai pernyataan sulit komunikasi dengan Kadisdikbud, pihaknya menyatakan selalu terbuka dan menjawab pertanyaan.

"Baik di forum rapat bahkan sampai urusan pribadi Pak Heri juga kita uruskan," kata Rita. 

Untuk diketahui pula saat ini masih terdapat kendala yang dihadapi sekolah yaitu minimnya tenaga TU sekolah, sehingga guru selain diberikan tugas mengajar juga dibebani menjadi operator, dan jadi bendahara.

Untuk akses pendidikan, tahun 2023 Diknas Kalbar membangun 24 unit sekolah baru, penambahan puluhan ruang kelas dan ruang praktek, digitalisasi sekolah, untuk tahun 2024 telah di bangun 11 unit sekolah baru, 2 sekolah pendidikan layanan khusus dan penambahan ruang kelas. 

"Jadi tiap tahun terjadi peningkatan. Namun kita juga mesti perhatikan juga keberadaan sekolah swasta, mereka juga sudah sama-sama dari dulu berperan meningkatkan SDM di Kalbar," katanya lagi.

Di Kalbar dan khusus Kota Pontianak, memang di bawah tahun 2022 pihaknya masih banyak kekurangan daya tampung. 

Namun untuk tahun 2024 dengan adanya penambahan unit sekolah baru baik negeri maupun swasta, penambahan ruang kelas dan pemprov juga memberikan bantuan pembangunan ruang kelas di sekolah swasta maka terjadi peningkatan daya tampung dengan perbandingan dengan jumlah lulusan SMP dan Mts baik Negeri dan swasta berjumlah 11.051 siswa, Daya Tampung SMA, SMK Negeri dan Swasta  berjumlah 11.610 siswa.

"Namun antusiasme masyarakat masih banyak untuk mendaftarkan anaknya ke sekolah negeri," tutupnya. ***


Penulis : Dina Prihatini Wardoyo
Editor : Dina Prihatini Wardoyo

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar